Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Metode Pengajaran yang Efektif di Bimbel

6 Oktober 2015   07:07 Diperbarui: 6 Oktober 2015   07:07 2329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bimbingan belajar (bimbel) merupakan lembaga pendidikan non formal yang ada di Indonesia. Kehadiran bimbel menjadi penyeimbang pendidikan formal di sekolah. Bila disekolah guru sebagai pentransfer ilmu. Pada bimbel ada tutor yang akan melayani setiap kesulitan pelajaran yang dialami siswa di sekolah. Tugas tutor menyeimbangkan kenyamanan belajar dan keberhasilan siswa dalam belajar.

Siswa yang datang ke bimbel biasanya membawa masalah yaitu pekerjaan rumah (PR) yang didapatkan dari sekolahannya. Mereka ingin menyelesaikan PRnya itu dengan cepat dan benar. Salah satu caranya yakni tutor akan memberikan rumus cepat dalam pengerjaan soal. 

Tutor biasanya mendapatkan rumus cepat itu dari rumus-rumus umum yang sudah ada. Kemudian rumus itu diproses kembali menjadi rumus yang cepat dan tepat. Hal ini tentu bermanfaat ketika siswa menghadapi UN dan SBMPTN. Soal yang banyak dengan waktu pengerjaan yang singkat. 

Tutor bimbel biasanya berasal dari lulusan perguruan tinggi atau mahasiswa yang masih kuliah. Jadi mereka sudah melewati masa belajar pada jenjang dibawahnya. Sehingga kemampuan para tutor tentu sudah teruji untuk bisa mengajar siswa dijenjang SD, SMP, dan SMA.

Dua Pilihan Tutor : Kenyamanan atau Hasil Belajar?

Sesuatu yang nyaman biasanya tidak menghasilkan. Kebalikannya suatu yang tidak nyaman pasti akan menghasilkan. Tutor yang mementingkan kenyamanan siswa. Maka siswanya dimanjakan dengan cara mengerjakan PRnya. Sedangkan tutor yang mementingkan hasil belajar. Maka mereka akan menerapkan sistem pembelajaran yang menuntut kemandirian siswa. Siswa harus mampu mengerjakan PRnya sendiri. Tutor hanya sebagai teman belajar yang akan mengoreksi dan memberikan pembetulan bila siswa melakukan kesalahan dalam pengerjaan soal. 

Terkadang tutor dihadapkan pada dua pilihan yang sulit. Pertama, bila pembelajaran kurang nyaman takut bimbelnya nanti ditinggalkan oleh siswanya. Namun hasil belajar siswa terjamin karena siswanya mengerjakan tugasnya secara mandiri. Kedua, kalau mementingkan kenyamanan siswa. Memang betul siswa jadi betah les dibimbel. Kemungkinan siswa untuk meninggalkan bimbel tentu juga sedikit sekali. 

Namun hal ini bisa menjadi bom waktu ketika siswa tidak bisa mengerjakan soal uts dan uas. Karena PRnya yang mengerjakan adalah tutornya. Bila dirumah mereka tidak mencoba untuk berlatih mengerjakan soal lagi. Maka hasilnya dapat dipastikan akan mengecewakan tutor dan wali murid. Dampaknya bimbel yang akan dirugikan karena wali murid tidak puas dengan hasilnya maka mereka bisa saja memutuskan untuk tidak melanjutkan mengeleskan anaknya dibimbel. 

Kesimpulannya kalau tutor mementingkan kenyamanan siswa maka tutor hanya bisa mempertahankan keberadaan siswa untuk sementara waktu. Sedangkan kalau memilih ketidaknyamanan siswa maka hasil diakhir pembelajaran akan bagus. Dan kemungkinan wali murid untuk melanjutkan mengeleskan anaknya ke bimbel tersebut jadi lebih besar.

Raport Harian dan Kunjungan ke Wali Murid

Bila guru disekolah menulis raport tiap akhir semester. Maka tutor di bimbel menuliskan raport ditiap pertemuan. Biasanya yang menjadi catatan tutor adalah materi apa yang didapatkan di sekolah, kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan sikap siswa terhadap tutor.

Tutor juga pentransfer ilmu. Sebaiknya bila tutor akan menjelaskan pelajaran tunggu keadaan kelas kondusif. Bila siswa sudah siap menerima pelajaran. Baru tutor bisa mengajar les pada pertemuan itu. Dengan cara ini ilmu yang ditransfer akan lebih mudah meresap kedalam pikiran siswa. Karena sikap siswa terhadap tutor juga berpengaruh terhadap kemudahan dalam belajar. 

Suatu ilmu yang diamalkan pada murid itu memang butuh keridlo'an  (restu) dari gurunya. Hal inilah nanti yang akan menyebabkan ilmu yang diterima siswa itu bisa bermanfaat. Guru pasti ingin memberikan hasil yang terbaik bagi murid-muridnya. Ketika muridnya sukses UH, UTS, UAS, dan UN itulah kebahagiaan yang diperoleh gurunya. Karena apa yang selama ini telah diajarkan kepada muridnya tidak sia-sia.

Biasanya rapor siswa akan dilaporkan ke wali murid. Ada tim external dari bimbel yang akan berkunjung ke rumah wali murid untuk menyampaikan hasil belajar siswa selama dibimbel. Mereka akan menanyakan kepuasan siswa dalam belajar dibimbel. Baik itu mulai dari fasilitas pembelajaran yang diberikan bimbel, pelayanan kepada siswa, dan sistem pembelajarannya. Bimbel menerima segala kritik dan saran yang tujuannya untuk membangun lembaga itu menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.

Seperti kata-kata yang bisa kita temui di restoran padang berikut ini: 

"Bila ada kekurangan terhadap pelayanan yang telah kami berikan langsung saja ceritakanlah kepada kami kekurangan itu. Namun bila anda sudah puas dengan pelayanan yang telah kami berikan. Anda bisa langsung bercerita kepada orang lain".

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

Penulis adalah Tutor Matematika di The House of Training Centre (HTC) kota Mojokerto.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun