Bila anda melakukan perjalanan ke Bali, baik sendirian atau dengan keluarga atau dengan kelompok danberkeliling Bali untuk berwisata, terkadang terjadi kesulitan untuk menemukan tempat sholat bagi anda ummat Muslim, sepertinya di sepanjang jalan anda tidak melihat ada Masjid atau tempat yang dapat digunakan untuk menunaikan sholat, padahal tidak seperti itu. Di sepanjang jalan di antara tempat – tempat wisata yang ada kunjungibanyak masjid-masjid yang dapat anda singgahi untuk melaksanakan sholat, tapi dikarenakan lokasinya tidak di tepi jalan maka anda merasa tidak ada masjid di sekitar itu.
Dalam tulisan ini saya mencoba mengumpulkan lokasi-lokasi masjid, dan untuk awalnya akan saya sampaikan masjid-masjid yang ada di sekitar Kuta (Bandara Ngurah Rai, Kuta, Kuta Selatan / Nusa Dua), dan saya lengkapi juga dengan gambar dari Google Earth. Insya Allah ke depan, saya dapat menyajikan informasi masjid seluruh Bali. Semoga hal ini dapat bermanfaat.
1.MASJID MUJAHIDIN – TANJUNG BENOA, NUSA DUA
Masjid Mujahidin – Tanjung Benoa, Kuta Selatan
Masjid Mujahidin, berlokasi di daerah sekitar Nusa Dua yang dikenal dengan Tanjung Benoa, tepatnya di Jalan Segara Lor, lingkungan Banjar Panca Bhineka, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan. Bila anda berwisata air di daerah Tanjung Benoa, maka lokasi Masjid ini sangat berdekatan dengan area wisata tersebut, tapi sangat disayangkan dikarenakan lokasi Masjid ini berada di dalam pemukiman penduduk yang padat, dan hanya terdapat jalan yang lebarnya sekitar empat meter saja, maka tidak dapat dijangkau dengan Bus Pariwisata, tapi bagi anda yang menggunakan mobil keluarga, Masjid ini dapat anda jangkau dan bisa parkir di samping Masjid, apalagi bila anda bersepeda motor. Masjid Mujahidin dapat menjadi alternatif tempat sholat yang sangat dibutuhkan oleh para turis lokal dan internasional yang Muslim yang sedang melakukan wisata air (water sport) di Tanjung Benoa. Untuk sekedar mengganjal perut yang lapar, di sekitar Masjid terdapat beberapa Warung Makan sederhana yang dikelola oleh penduduk Muslim sekitar Masjid.
Masjid Mujahidin ini diresmikan penggunaannya oleh Bupat Badung, Ida Bagus Alit Putra, pada tanggal 8 Maret 1997 atau bertepatan dengan 28 Syawal 1417. Walaupun sebenarnya keberadaan Masjid ini sudah ada sejak puluhan tahun sebelumnya. Jama’ah Masjid Mujahidin utamanya adalah masyarakat Muslim sekitar, yang sebagiannya adalah penduduk pendatang dari Sulawesi sejak berpuluh-puluh tahun telah menetap di daerah tersebut, sedangkan sebagian yang lain adalahhasil perkawinan antara Muslim dan penduduk lokal yang asli Bali. Mata pencaharian sebagian penduduk setempat adalah nelayan, tapi saat ini lebih banyak yang sudah bergelut dalam usaha pariwisata untuk daerah sekitar.
Lokasi Masjid Mujahidin
