Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Neras Suara Institute

Ngopi, Jagong dan Silaturrahmi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Seni Hidup Tenang: Refleksi Ramadan di Tengah Efisiensi dan Isu-isu Mega Korupsi

9 Maret 2025   17:54 Diperbarui: 9 Maret 2025   17:54 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Seni Hidup Tenang (Sumber: Pixabay/SteveSmith1955)

Pernahkah Anda merasa hidup ini penuh dengan tekanan? Sering kali kita marah, cemas, atau kewalahan oleh masalah yang tampaknya di luar kendali kita. Namun, bagaimana jika kunci untuk menghadapi semua itu adalah dengan senantiasa belajar mengendalian diri? Agaknya, senantiasa menjaga ketenangan batin kita lebih penting daripada menyesakkan dada kita dengan berabagai pikiran atas problem dan himpitan kehidupan.

Fitrah manusia adalah menjalani sejatinya manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai apa, sebagai khalifah maka tanggung jawabnya adalah menjaga stabilitas horizontal kita. Sedangkan sebagai hamba, tanggung jawab kita ya mengabdi kepada Tuhan, menjalankan fitrah kita sepenuhnya.  

Hidup yang selaras dengan alam adalah tanggung jawab kita, bentuknya adalah menjaga dan bersyukur atas kekayaan alam semesta. Sedangkan menyukuri pikiran kita adalah dengan menggunakan akal sehat, berpikir jernih dan mengendalikan emosi.

Menurut ajaran Stoa, pengendalian diri adalah kemampuan untuk membedakan antara hal-hal yang bisa kita kendalikan dan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan.

Epictetus, seorang filsuf Stoa berkata bahwa "Manusia terganggu bukan oleh apa yang terjadi, tetapi oleh opini mereka tentang apa yang terjadi."

Coba pikirkan. Ketika kita marah karena seseorang berbicara kasar, apakah kata-kata itu yang menyakiti kita? Atau justru karena cara kita menafsirkannya? Stoikisme mengajarkan bahwa respons kita terhadap situasi sepenuhnya ada dalam kendali kita. Dan inilah inti dari pengendalian diri.

Kita wajib mengendalikan diri kita, pikiran kita dan berbagai selera kita. Karena kita lebih tahu tentang diri kita, buka orang lain. Kita hanya bisa mengontrol apa yang ada di dalam diri, bukan yang ada di luar diri kita.

Latihan Pengendalian Diri 

Bagaimana kita bisa mempraktikkan pengendalian diri, sehingga lebih tenang dan tentram batin kita? Berikut adalah tiga langkah sederhana yang dapat kita praktikkan dan konsistenkan;

1. Visualisasi Negatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun