Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Penulis - Santri

Alumni Sekolah Kemanusiaan dan Kebudayaan Ahmad Syafii Maarif (SKK ASM) ke-4 di Solo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Santri, Perjuangan dan Pengabdian

22 Oktober 2017   07:56 Diperbarui: 22 Oktober 2017   08:34 1474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dahri (Lek Dah)| Dokumentasi pribadi

Oleh : Ahmad Dahri

Santri, sama halnya dengan murid atau siswa pada lembaga pendidikan formal, tetapi santri memiliki karakteristik tersendiri terkait penanaman tanggung jawab moral maupun intelektual. pendidikan moral menjadi kunci utama dalam perkembangan santri. Konsep sami'na wa atla'na menjadi pemantapan santri dalam mencapai puncak cinta Tuhan melalui doa kyai, atau seringkali kita kenal dengan barokah.

Saya awali dengan nilai ke-tawaddu'an seorang santri. Adalah puncak dari pengabdian santri dalam menimba ilmu pada kyai. Dimana orang tua santri pasrah terhadap kyai akan putra-putrinya dalam menimba pengetahuan pada kyai. Ini adalah awal munculnya proses tawaddu'. Keikhlasan orang tua menjadi jembatan  tumbuhnya cinta seorang kyai terhadap santri. Begitu juga sebaliknya, seorang santri akan benar-benar tawaddu' kepada kyai.

Dari proses ikhlas dan tawaddu' inilah kemudian santri memiliki nilai perjuangan yang tumbuh dalam diri, rasa memiliki, dan peduli. Sehingga nantinya akan terlihat ketika terjun dikehidupun sosial seutuhnya, yakni dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga penerapan, ati'ullah wa ati'urrasul wa ulil amri minkum menjadi suatu keniscayaan dalam kehidupan santri nantinya. Hubungan vertikal santri dengan Tuhan menjadi sublimasi dari pancaran ilmu pengetahuan aqidah dan tauhid yang menancap di hati para santri. Serta hubungan horizontal santri adalah moral yang baik yang diimplementasikan terhadap masyarakat, sebagai bentuk dari perkembangan etika seorang santri.

Sehinggan jelas bahwa Tuhan akan mengangkat derajat (di Dunia dan di Akhirat)orang yang beriman dan orang yang berpengetahuan luas, dalam kitabnya al-Hadlratussyaih Hasyim Asy'ary Adab al-mu'allim wa al muta'allim dijelaskan bahwa pengetahuan luas adalah hikmah. Dan hikmah adalah ilmu yang bermanfaat, sehingga hal ini erat kaitannya dengan stabilitas kehidupan masyarakat, jika masyarakat dalam hal ini generasi penerus memiliki etika dan mengimplementasikan pengetahuannya dengan baik, maka puncaknya adalah kesejahteraan dalam kehidupan bermasyarakat khususnya dan kehidupan bernegara pada umumnya. Hal inilah yang kemudian menjadi tolak ukur bahwa santri adalah bagian dari perjuangan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menghapuskan segala bentuk penjajahan (mental, moral bahkan polafikir) generasi penerus.

Dengan demikian santri memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas kehidupan bangsa. Karena potensi-potensi yang mereka miliki adalah buah dari doa, cita-cita, perjuangan dan cinta orang tua serta guru atau kyai kemudian di sublimasikan dan diejawantahkan dalam bentuk pengetahuan serta praktik sosial oleh santri itu sendiri.

Patut kiranya jika santri memiliki momentum dalam memperingati dan berdoa bersama atas perjuangan dan pengabdian santri-santri terdahulu yang sudah turut serta dalam mempertahankan dan memajukan kehidupan bangsa, dalam aspek apapun. Dengan demikian hari santri adalah salah satu bentuk peringatan itu, menjadi bentuk dari sebuah kepedulian akan sikap santri yang sudah berjibaku dalam memperjuangkan pembangunan etika generasi penerus, sehingga meniti pada saling menghormati dan menghargai sesam manusia, seperti  yang menjadi cita-cita penciptaan manusia di dalam al-Quran "sesungguhnya telah Kuciptakan laki-laki dan perempuan agar berpasang-pasangan dan Ku jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengetahui dan mengenal satu sama lain." 

Dalam sudut pandang diatas, mengenal dan mengetahui sesama manusia adalah kunci untuk menghargai satu sama lain, sehingga santri adalah tonggak awal dalam menumbuh-kembangkan nilai-nilai toleransi yang ada di Indonesia. Dalam aspek interpretasi ayat diatas menunjukkan bahwa ada harapan dari penciptaan ini adalah saling menghargai dan memahami satu sama lain, dengan keberadaan Nusantara yang bermacam-macam suku, Ras, bahasa dan agamanya. Dan santri memiliki andil yang sangat penting dalam mempertahankan dan menumbuh-kembangkan hal tersebut, sejak dulu dan sampai saat ini.

Sehingga ketika Hari santri disahkan oleh presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang hari santri jatuh pada tanggal 22 oktober yang ditandatangani oleh presiden Joko Widodo pada Kamis (15/10/2015), adalah kunci bahwa santri memiliki peran dalam perkembangan dan kemajuan bangsa ini, sekali lagi dalam aspek apapun. Wa Allahu a'lam       

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun