Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis, editor, pengajar yoga

Pemerhati isu-isu kesehatan dan hal-hal lain yang berkaitan dengannya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pertama di Asia Tenggara, Jakarta Bakal Helat Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53 Oktober 2025

19 Maret 2025   06:47 Diperbarui: 19 Maret 2025   06:47 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan Indoor Multifunction Stadium Gelora Bung Karno Jakarta yang akan menjadi venue Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG Oktoberfest 2025. (Foto

Dibandingkan olahraga badminton dan sepakbola, senam artistik memang kurang populer di tanah air kita. Namun, itu bukan berarti tidak ada prestasi membanggakan dari atlet senam artistik di negara ini. 

Jika Anda belum tahu, kejuaraan senam artistik bukan sekadar pertandingan olahraga---ini adalah pertunjukan seni yang memadukan kekuatan, kelenturan, dan keindahan gerak. Anda bakal disuguhi koreografi yang tak banyak manusia bisa melakukannya dengan mulus dan tanpa cedera.

Jakarta telah dipilih sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53. Ini adalah pertama kalinya ajang bergengsi ini diadakan di Asia Tenggara, dan sepatutnya masyarakat Indonesia menyambut perhelatan senam artistik dunia ini dengan tangan terbuka.  

Sejarah Senam Artistik di Indonesia 

Senam artistik di Indonesia memiliki sejarah yang panjang, meskipun belum sepopuler olahraga lain di Indonesia. Awal mula senam artistik di Indonesia dimulai pada era 1960-an, ketika olahraga ini diperkenalkan melalui program pendidikan jasmani di sekolah-sekolah. Namun, perkembangan senam artistik sebagai cabang olahraga kompetitif baru mulai terlihat pada tahun 1980-an, ketika Persatuan Senam Indonesia (Persani) didirikan untuk mengkoordinasikan dan mempromosikan senam di Tanah Air.  

Pada awalnya, senam artistik di Indonesia lebih banyak diikuti oleh atlet-atlet amatir yang berlatih di klub-klub kecil. Namun, seiring berjalannya waktu, minat terhadap senam artistik mulai tumbuh, terutama di kalangan anak muda. Prestasi pertama Indonesia di kancah internasional datang pada tahun 1990-an, ketika atlet-atlet Indonesia mulai berpartisipasi dalam kejuaraan regional seperti SEA Games.  

Rifda Irfanaluthfi, atlet senam artistik Indonesia jadi yang pertama melaju ke Olimpiade. (Foto: infosemarang)
Rifda Irfanaluthfi, atlet senam artistik Indonesia jadi yang pertama melaju ke Olimpiade. (Foto: infosemarang)

Perkembangan Senam Artistik di Indonesia Saat Ini

 Kini, senam artistik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan. Dengan dukungan dari pemerintah dan organisasi olahraga nasional, senam artistik mulai mendapatkan perhatian yang lebih serius. Beberapa atlet muda Indonesia telah menunjukkan potensi besar, bahkan ada yang berhasil meraih medali di tingkat ASEAN.  

Fasilitas latihan yang lebih baik, pelatih berkualitas, dan program pembinaan atlet muda telah menjadi kunci dalam perkembangan senam artistik di Indonesia. Selain itu, event-event lokal dan nasional semakin sering diadakan, memberikan kesempatan bagi atlet-atlet muda untuk menunjukkan bakat mereka.  

Salah satu atlet senam artistik Indonesia yang membanggakan ialah Rifda Irafanluthfi yang menjadi atlet senam artistik pertama Indonesia yang melaju ke Olimpiade. 

Lahir pada 3 Oktober 1999 di Jakarta, Rifda mulai menekuni senam artistik sejak usia dini dan telah meraih berbagai prestasi gemilang, baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Beberapa pencapaiannya yang paling menonjol antara lain medali Emas SEA Games 2017. Rifda juga menjadi atlet senam artistik Indonesia pertama yang berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, Jepang. Meskipun tidak meraih medali, kehadirannya di ajang bergengsi ini telah membuka jalan bagi atlet-atlet muda Indonesia untuk bermimpi lebih besar.  

Di Olimpiade Paris 2024 lalu, ia sempat tampil namun karena dilanda cedera, ia tak bisa melaju ke babak selanjutnya.

Venue yang Jauh Lebih Baik

Seperti halnya sebuah pertunjukan teater atau konser musik yang terkenal dengan perhatiannya pada detail, penyelenggaraan event ini pun dirancang dengan presisi tinggi. Stadion Multifungsi Indoor di Gelora Bung Karno (GBK), dengan kapasitas 15.000 penonton, telah melalui serangkaian persiapan ketat untuk memastikan setiap sudutnya memenuhi standar internasional.  

Yang patut dipresiasi adalah akustik venue yang lebih sempurna. Dengan akustik yang lebih baik, suara gemerisik matras, desiran udara saat atlet melayang, dan tepuk tangan penonton akan terdengar jelas tanpa gangguan.  Lantai juga berkualitas tinggi. Tak heran karena matras senam dipilih dengan cermat untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para atlet. Yang tak kalah penting ialah sistem pencahayaan yang canggih. Setiap gerakan atlet akan disorot dengan sempurna, menciptakan pengalaman visual yang memukau.  

Suasana dalam Indoor Multifunction Stadium GBK. (Foto: Google Maps)
Suasana dalam Indoor Multifunction Stadium GBK. (Foto: Google Maps)

Momentum Bersejarah bagi Indonesia 

Penyelenggaraan Kejuaraan Dunia ini bukan hanya tentang olahraga---ini adalah langkah besar menuju "Indonesia Emas" 2045. Senam artistik, sebagai induk dari olahraga, diharapkan bisa memicu minat generasi muda untuk mencintai olahraga dan meraih prestasi di kancah global.  

"Kami berkomitmen untuk menyelenggarakan event yang tak hanya memukau, tetapi juga meninggalkan warisan bagi perkembangan senam di Indonesia," ujar Ibu Ita Yuliati, Presiden PB Persani sebagaimana dilansir dari laman gnfi.  

Untuk menyaksikan semua pertandingan, Anda bisa membeli tiketnya mulai dari harga Rp500.000/ orang di situs resmi Persani. (*/)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun