Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Inilah Ciri-ciri Ulasan Produk yang Justru Bisa Membahayakan Konsumen

30 Januari 2021   21:51 Diperbarui: 30 Januari 2021   22:01 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eiger dan pendirinya Ronny Lukito. (Foto: https://beritakbb.pikiran-rakyat.com)

KASUS Eiger versus YouTuber yang mengulas sebuah produknya sedang menjadi sorotan sekarang. Ada yang menganggapnya sebagai blunder yang disesalkan. "Wong dipromosikan gratis kok ya malah ditegur! Aneh kan?" begitu nada komentar orang-orang pada merek dalam negeri ini. Bahkan sudah berhembus aksi memboikot (beginilah Indonesia yang sudah mengakar cancel culture-nya) merek ini sekalipun tidak ada unsur kafir, Israel atau Amerika di dalamnya. Haha.

Tapi alih-alih memandang dari sudut keuntungan dari promosi gratis, saya ingin mengajak Anda untuk meninjau ulasan-ulasan produk apapun itu (bukan cuma ulasan produk yang dipersoalkan Eiger) dengan lebih jernih dan waras. Tanpa bias.

Memang konten ulasan produk-produk yang biasa kita jumpai di media sosial itu awalnya dibuat untuk tujuan positif: memberikan informasi bagi konsumen. Karena konsumen yang lebih paham produk akan bisa mengambil keputusan berbelanja yang lebih bijak. Ya konon begitu. Saya sendiri juga sering menghabiskan waktu meriset kecil-kecilan produk yang saya taksir hanya untuk meyakinkan bahwa keputusan pembelian saya sudah bijak atau belum.

Namun, tidak bisa ditolak bahwa kenyataannya memang ada lho ulasan produk yang malah kontraproduktif. Seharusnya ulasan itu membantu konsumen tapi malah 'ditunggangi' merek (brand) demi menaikkan popularitas merek itu sendiri.

Ini bukan kata saya sendiri, tapi berdasarkan riset yang dilakukan seorang peneliti bernama Ravi Aron dari Johns Hopkins Carey Business School.

Ia menyatakan bahwa informasi yang dimuat di konten-konten ulasan produk yang tersebar di jagat maya saat ini terkadang justru kurang membantu konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Dalam laporan mereka, dikatakan informasi dan ulasan produk dari pihak ketiga (selain produsen) ini disebut sebagai "infomediary" alias perantara dalam hal informasi produk. Aron dan dua koleganya menuangkan temuan mereka dalam makalah berjudul "Product Information Websites: Are They Good for Consumers?" yang dipublikasikan pada Desember 2016 di Journal of Management Information Systems.

Mereka menemukan bahwa masalah bisa muncul saat produsen atau pemilik merek mendapati adanya aktivitas infomediary dan produsen/ pemilik merek ini memutuskan untuk bergerilya (sembunyi-sembunyi) untuk menunggangi ulasan produk pihak ketiga yang beredar di internet.

Dengan kata lain, para produsen bisa dengan 'nakal' memanfaatkan para pembuat konten ulasan produk mereka untuk memangkas biaya pemasaran mereka. Dan akibatnya, informasi ulasan pihak ketiga yang seharusnya bisa jujur dan objektif serta apa adanya, bisa disetir oleh si produsen demi menampilkan sisi baik produknya saja.

Strategi produsen yang dianggap 'licik' ialah produsen itu secara sengaja membatasi informasi produk di situs resmi mereka sendiri lalu memangkas habis-habisan kampanye pemasaran dan promosi produk mereka. Para konsumen menjadi makin penasaran dengan sedikitnya informasi yang ada sehingga mereka akan memburu informasi yang tak mereka temukan dari situs produsen itu dari sumber lain (pihak ketiga seperti vlogger, blogger, dan sebagainya).

Idealnya, menurut Aron, infomediary tidak memberikan informasi yang lebih lengkap dari produsen. Pihak ketiga (infomediary) seharusnya berperan  hanya untuk memverifikasi atau membenarkan klaim-klaim yang dilayangkan pihak produsen. Kalau benar, ya dinyatakan benar. Kalau agak kurang sesuai kenyataan, klaim itu semestinya dikoreksi pihak ketiga. Dengan menjalankan fungsi verifikasi dan koreksi ini pihak ketiga bisa memberikan informasi yang berguna bagi para calon konsumen/ pemakai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun