Beberapa masukan yang menurut saya patut dicatat dalam penulis biografi:
1. Judul harus singkat dan menarik tetapi hindari untuk terlalu bombastis
2. Foto protagonis perlu ditambahkan agar lebih menarik pembaca
3. Tulisan memberikan kebaruan (novelty)
4. Jika tokoh bukan seseorang yang dikenal masyarakat, nama tidak perlu dijelaskan di judul tapi lebih kedepankan profesinya
Saya sendiri bertanya mengenai bagaimana kiat untuk mengatur 'pacing' atau kecepatan bercerita agar tidak terlalu cepat atau lambat. Menurut beliau, saya tak perlu terlalu risau dan terpaku pada transkrip. Fokus saja pada bagaimana membuat cerita saya lebih 'mengalir'.Â
Satu pertanyaan yang menarik perhatian saya dari peserta lain ialah bagaimana membuat subjek biografi kita lebih terbuka. Kang Pepih menyarankan agar kita bisa menyamakan 'tone', pengalaman, agar kita bisa masuk ke pengalaman dan dunianya.
Dengan demikian, tokoh kita ini secara alami membuka diri dan membeberkan detail kehidupannya pada kita sebagai penulis biografi.Â
Sebagai peserta, saya mengapresiasi pelaksanaan Kompasional tahun ini bisa berjalan lancar kendati Indonesia masih didera pandemi Covid-19 dan tetap memberikan manfaat yang sama dengan kegiatan offline.
Semoga workshop ini bisa menjadi pelecut semangat bagi saya dan teman-teman lain untuk tetap berkarya sebagai penulis di bidang penulisan biografi yang konon masih sedikit peminatnya namun menjanjikan sebagai mata pencaharian. (*/akhlis)