Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menimba Ilmu Penulisan Biografi dari Sang Ahli

3 Desember 2020   18:09 Diperbarui: 4 Desember 2020   16:01 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Plot jenis 'rags to riches' menjadi jenis berikutnya yang populer dalam penulisan biografi. Di sini, protagonis mendapatkan tujuannya setelah sebelumnya kalah. 'Rags to riches' ini sesuai untuk mengedepankan pentingnya pengakuan atas kesalahan (kontemplasi kesalahan hidup), manfaat bagaimana mengambil risiko dan menerima kerentanannya, dan menunjukkan bagaimana protagonis meraih sukses saat ini.

Plot ketiga ialah 'voyage and return'. Di sini protagonis berkelana ke tempat baru lalu bertemu tokoh-tokoh baru dan mengatasi ujian, lalu pulang. Persahabatan dan kesadaran baru memungkinkannya menemukan jalan kembali.

Plot jenis ini biasa diterapkan untuk karya-karya sastra anak yang melibatkan tokoh utama yang menemukan tempat ajaib untuk dijelajahi, misalnya Jumanji atau Narnia.

Plot ini juga memberikan kesadaran akan manfaat perlunya membuka diri terhadap pengalaman baru, menunjukkan apa yang dipelajari protagonis dalam perjalanan hidupnya, dan menunjukkan kekuatan persahabatan.

Plot berikutnya ialah 'the quest' (pencarian). Protagonis menentukan tujuan tertentu dan mengatasi ujian dan godaan. Ia didampingi kawan-kawannya dengan keterampilan komplementer yang mendukungnya di sepanjang perjalanan hidupnya. Plot jenis ini sesuai untuk mengedepankan pentingnya keteguhan tekad/ keyakinan, menyadari pertumbuhan emosional, dan menunjukkan kekuatan kerja tim/ kesetiakawanan. Kiat dari Kang Pepih ialah mengambil satu plot dan fokus untuk menggunakan plot tersebut. Plot lainnya ialah komedi, tragedi, dan kelahiran kembali (rebirth).

Setting kadang terlupa dalam biografi padahal latar waktu, tempat penting. Jangan melulu terfokus pada tokoh, aksi protagonis, kondisi tokoh, dan sebagainya. Meski dalam tulisan biografi pendek pun, setting perlu ditunjukkan dalam cerita.

Konflik merupakan unsur yang membuat biografi menjadi menarik. Tanpa konflik, tulisan biografi terasa hambar.

Dramatik menjadi elemen penting berikutnya yang tak kalah penting. Di sini penulis biografi perlu menggambarkan kondisi genting di mana protagonis nyaris celaka atau gagal namun bisa bangkit.

Hal ini bisa digali dari pengamatan dan wawancara jika kita tak bisa menemukan dari si protagonis. "Apa yang bisa membuat Anda bisa bangkit atau berhasil seperti sekarang?"

Jangan lupakan 7P: People (orang), Profession (pekerjaan), Product (hasil), Passion (renjana), Perception (opini/ pendapat), Performance (kinerja), dan Phenomenon (fenomena).

Masukan dari Kang Pepih untuk tulisan-tulisan kami yang terpilih dibuat berdasarkan judul, sosok, lead (paragraf pembuka), dramatis, dan pesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun