Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dalam Skenario Magelang, Masih Bergunakah Pengakuan Susi?

6 September 2022   09:25 Diperbarui: 17 September 2022   19:45 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar-Susi, mantan ART FS dan PC-intipseleb

Setelah seminggu sibuk jadi saksi kasus kampong, bolak-balik ke bareskrim polresta, sore  hari aku putuskan ketemu teman lama dan janjian di kedai kopi.  Kami pesan dua gelas kopi pancong Arabica Gayo. 

"Bosan juga tiap hari "makan" berita Sambo", tiba-tiba temanku menyeletuk, karena disekeliling kami tak cuma kopi terhidang, tapi setiap orang sibuk dengan gadget, dan beberapa dari mereka sedang menekuri berita Sambo.

Aku pikir semua orang sudah bosan dengan berita Sambo, tapi beberapa gadget masih menayangkan berita itu, tapi kali ini Putri dan Kuat yang terpampang. Agaknya setelah beberapa hari tanpa perkembangan, "isu panas" --dugaan perselingkuhan Putri dan Kuat bikin orang penasaran.

3772809429-631829f208a8b50b64665b54.jpg
3772809429-631829f208a8b50b64665b54.jpg
ilsutrasigambar-S dalam rekonstruksi-ayo jakarta.com

Sebenarnya  agak aneh juga, mengapa Polri begitu kesulitan menjawab gosip liar yang beredar di ruang publik itu. Apa susahnya buat polri yang biasa mengatasi kerusuhan, terorisme hingga ke lubang semut, penyelundupan narkoba, perdagangan orang, dan wujud kejahatan yang rumit. 

Bahkan  Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto seperti patah arang ketika mengatakan bahwa apa yang terjadi di Magelang, hanya Tuhan, Putri dan Brigadir J yang tahu. Itu artinya "kebenaran" seolah hanya datang dari Putri saksi yang tertinggal. Mengapa minimnya bukti disodorkan sebagai alasan, dan mengapa profesionalitas seolah tak berfungsi?. Bagaimana jika kita menyewa detektif terbaik atau mengundang telik sandi CIA, atau jika tak ada jalan lain menyewa "orang pintar"?. 

Ketika jawaban dugaan "perselingkuhan" itu ditemukan akan semakin menguatkan siapa dalang sebenarnya yang menjadi pemicu kematian Brigadir J. Dua pelaku utama bisa diidentifikasi,dan bisa jadi Sambo adalah "pelaku ceroboh"yang fatal. 

Sayangnya kasus akan berhenti disana, tak selebar dugaan awal ketika melibatkan konspirasi, perebutan kuasa, sindikasi judi, hingga soal personal FS lainnya. 

Ini betul-betul dugaan paling menampar dalam kasus Sambo. PC dari status korban pelecehan, langsung jadi tersangka. Bahkan jika merujuk pada dugaan Deolipa dari kecurigaan Bharada Eliezer yang sejak lama mencium adanya hubungan spesial PC dan KM bukan tidak mungkin dugaan itu bisa menjadi fakta.

Bahkan di hari H kejadian, sepulang dari mengantar makanan dan RE naik ke atas untuk memastikan kejadian, namun dilarang KM.

664969420-6316ebee301a1c2ed31258a2.jpg
664969420-6316ebee301a1c2ed31258a2.jpg
ilustrasi gambar-PC dan KM-rajawalinews

Bukankah tak sulit bagi Polri yang biasa ngurus masalah jelimet kejahatan, jika hanya mengurus soal dugaan perselingkuhan. Ada saksi yang jika tak diintervensi seperti S (Susi) eks asisten rumah tangga PC dan FS di Magelang yang bisa bersuara. Bukan tidak mungkin S juga bisa merasakan adanya kemungkinan hubungan spesial diantara majikan dan sopir pribadinya, karena S sudah bekerja lama dengan mereka. 

Apalagi kejadian yang dilihat oleh Susi, seperti KM menggendong PC ke kamar--bukan sebaliknya seperti tuduhan KM , bahwa Brigadir J yang akan mengangkat PC ke kamar dibantu Bharada RE-Eliezer, karena sedang tidak enak badan. Fakta bertentangan ini menunjukkan Susi bisa menjadi saksi kunci baru. Bahkan temua fakta baru tak hanya PC yang menangis, tapi juga Susi. Apakah karena ia melihat perselingkuhan PC dan KM atau karena melihat pertengkaran Brigadir J dan KM?.

Awal Nyanyian Bharada E

Di awal ketika Bharada E mulai "bernyanyi" ia masih berada dalam ambang idealisme total, setelah ia akhirnya sadar bahwa ia harus jujur mengungkap kebenaran atas kematian teman dekatnya Brigadir Joshua. Apalagi ketika berstatus collaborator Justice, ada jaminan perlindungan hukum, dan ada kemungkinan perannya itu akan semakin meringankan seluruh beban hukum yang akan ditanggungnya.

Toh ia hanya korban dari "paksaan" Sambo sebagai bos besar yang pangkatnya jauh berlipat di atasnya. Dalam sistem komando Polisi, perintah seorang jenderal sulit disepelekan dan diabaikan, sekalipun perintahnya untuk membunuh. Jika ia menolak, bisa kena sanksi disiplin dari bosnya atau dianggap melawan perintah, atau bahkan ia akan dibunuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun