Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cukup Dengan 4 Langkah Mudah, Resolusi Tak Mubazir

2 Februari 2022   00:26 Diperbarui: 18 Februari 2022   11:20 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kedua; pastikan kita sudah mengganti  hukuman dengan Reward. Pilih apa reward yang paling menggoda dan menarik antusiasme kita untuk tetap semangat menulis. Alih-alih menghukum diri, kita justru harus "memanjakan" diri atas capaian kita, sekecil apapun itu agar termotivasi dan menjadi stimulan baru.

Bayangkan jika kita bisa menyelesaikan 30 artikel pertama kita, gunakan akhir pekan awal Februari ini untuk menulis di kafe favorit, dan gunakan seharian penuh-dengan izin keluarga tentunya (bagi yang berkeluarga) untuk menulis, dengan rileks dan enjoy. Temani saat menulis dengan secangkir kopi favorit, dan makanan favorit.

Bisa saja dalam sehari itu, sepuluh artikel bisa lahir, minimal draft-nya. jadi sisa waktu berikutnya kita menikmatinya sebagai hari meng-edit nasional.


Ketiga; Apakah aktifitas kita "mencuri" ide dari teman sukses sudah kita lakukan. Jika belum jadwalkan dalam minggu depan bertemu teman sukses itu, ajak dia ngopi bareng. Siapkan agenda di dalam pikiran apa saja yang bisa kita dapat dari ide dan ilmu sukses menerbitkan buku dan best seller.

Kadang-kadang ide sederhana bisa lahir dari hasil diskusi atau dari modifikasi ide sebelumnya yang dianggap gagal dan punya titik lemah. Bukan tidak mungkin justru itu ide gagal, bisa menjadi "berlian" di tangan kita.


Keempat; Berusaha Tetap Fokus pada Tujuan, apakah fokus itu berjalan sesuai harapan?. Bayangkan saja jika dalam 3 bulan mendatang atau dua bulan mendatang , karena kita sudah punya stok tulisan, akan segera terbit buku karya sendiri dan orisinil dari hasil kontemplasi, perenungan dan penemuan ajaib kita. 

Dan seperti rencana awal kita, ketika berkunjung ke Gramedia, tidak hanya melihat buku orang, tapi juga melihat buku karya sendiri. Dalam kesempatan event, kita mulai bisa berpameran, bukan tidak mungkin tanda tangan kita akan mulai dicari orang.

Imajinasi itu akan menstimulasi rencana kita menjadi kenyataan. Makin cepat selesai, akan makin cepat kebanggaan yang bisa diraih. Fokus itu akan membantu kita tetap konsisten pada rencana resolusi kita.

Kelima; Tinggalkan Catatan untuk Setiap Pencapaian. Catatan ini penting, semacam pengingat lupa, karena kita sebenarnya penganut rumus; sedikit diingat sedikit lupa, banyak diingat banyak lupa, tidak diingat, tidak ingat apa-apa!. Nah lho!.

Catatan akan memberi kita kesempatan untuk melakukan evaluasi dengan lebih mudah, setiap catatan kelemahan harus "dibalas" dengan rencana baru yang lebih baik. Perhatikan, cara mencatat, mungkin butuh modifikasi, pembaharuan, misalkan dengan kertas warna-warni. Misalnya merah tanda gagal, dan biru tanda rencana baru yang harus berhasil.

Anggap saja Tahun Baru Imlek 2022, tahun Macan Air sebagai momentum baru memperbaharui semangat kita ber-resolusi lebih baik. Berikutnya di awal bulan Maret, atau bulan ketiga kita bisa mengevaluasinya lagi.  Jangka waktu evaluasi terserah kita, apakah setiap awal bulan atau pertiga bulanan, berarti kita punya empat kali kesempatan untuk memastikan resolusi kita berhasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun