Puasa merupakan sebuah tradisi universal yang dapat kita temukan dalam berbagai agama di seluruh dunia. Lebih dari sekadar ritual keagamaan, puasa sering kali dijalankan untuk tujuan kesehatan, dan melatih pengendalian diri. Dalam Islam kita mengenal puasa Ramadhan, Daud, serta Senin dan Kamis. Umat Kristiani menjalankan puasa Prapaskah dan Jumat Agung. Yahudi memiliki Puasa Yom Kippur dan Tisha B'av. Umat Hindu mengenal puasa Ekadashi dan Navaratri, sementara Buddha memiliki puasa Uposatha dan Vassa. Tiap jenis puasa tersebut memiliki aturan tersendiri dan waktu berbuka yang berbeda. Namun, terdapat satu tradisi puasa yang unik dan cukup ekstrem karena dilakukan sampai mati yaitu puasa dalam agama Jain yang bernama Santhara atau Sallekhana.Â
Jainisme adalah kepercayaan dharma yang disebarluaskan oleh Vardhamana Mahavira. Kemunculan kepercayaan ini sezaman dengan kemunculan Buddhisme oleh Siddharta Gautama, yaitu sekitar abad ke-6 Masehi di India. Kedua pendiri kepercayaan ini menolak sistem kasta dalam agama Hindu yang anti kelas sosial, dimana kaum brahmana memandang rendah kaum ksatria dan waisya sebagai masyarakat nomor dua dan tiga.Â
Ada beberapa persamaan dan perbedaan antara Jainisme dan Buddhisme. persamaan yang paling umum, yaitu: pada dasarnya kedua kepercayaan tersebut bersifat ateistik yang menolak keberadaan dewa. Keduanya menolak sistem kasta dan meyakini bahwa pencerahan dapat dicapai oleh siapa saja tanpa memandang kasta. Keduanya menekankan untuk berperilaku baik.Â
Sedangkan perbedaannya adalah: Jainisme melarang pengikutnya untuk menyakiti semua makhluk hidup karena mereka meyakini hukum karma sementara dalam Buddhisme larangan ini sedikit longgar, yaitu hanya menahan diri dari membunuh dan mengonsumsi daging. Jainisme menganjurkan pendetanya tidak berbusana sebagai bentuk pelepasan dari duniawi, sementara Buddhisme menganjurkan pendetanya mengenakan jubah kuning sebagai simbol kesederhanaan. Jainisme membolehkan bunuh diri dengan maksud tertentu sementara Buddhisme menganggap bunuh diri sebagai tindakan yang tidak etis dan termasuk dosa besar.Â
Santhara
Santhara atau Sallekhana adalah ritual berpuasa yang dilakukan oleh penganut Jainisme, dimana individu secara bertahap mengurangi asupan makanan dan minuman sampai mereka mati. Praktik ini diyakini sebagai bentuk pengorbanan diri untuk mencapai pencerahan. Biasanya Santhara hanya dilakukan oleh mereka yang sudah mencapai tingkat spiritual tinggi dan harus dilakukan dengan niat yang murni. Proses Santhara melibatkan beberapa tahapan, misalnya, orang yang melakukannya harus mendapat izin dari keluarga dan guru spiritual. Setelah disetujui, mereka merenungkan dan menerima semua dosa mereka di masa lalu serta meminta pengampunan. Kemudian ritual dimulai dengan puasa biasa dimana porsi makan dikurangi secara bertahap hingga beralih hanya dengan mengonsumsi air, sampai akhirnya berhenti total dari makan dan minum. Selama proses ini peserta diharuskan fokus dalam meditasi dan introspeksi diri untuk mencapai ketenangan batin. Setelah kematian, peserta yang menjalani Santhara biasanya dikremasi dalam posisi duduk sebagai simbol penghormatan dan penerimaan terhadap akhir hidup mereka.Â
Penganut Jainisme biasanya memilih untuk menjalani ritual ini ketika mereka merasa kematian sudah dekat atau ketika didiagnosis penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Meskipun dilakukan tanpa paksaan banyak masyarakat India yang menganggap ritual ini sama dengan praktik bunuh diri, sehingga pemerintah India telah melarang praktik ini dan menggolongkannya sebagai kejahatan sosial.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI