Mohon tunggu...
Wuri Mulyasari
Wuri Mulyasari Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di SD Negeri 26 Sungailiat

Wuri mulyasari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dapatkah Google Membunuh Profesi Guru?

29 November 2021   09:35 Diperbarui: 29 November 2021   09:42 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tahun ini merupakan peringatan hari guru ke 76. "Menjadi guru merupakan tugas termulia sekaligus yang tersulit." Kalimat ini merupaka kutipan yang saya ingat saat Mas Menteri Nadiem Makariem memberi sambutan pada Hari Guru Nasional Tahun 2019. 

Kalimat ini tidak bisa dipungkiri lagi karena guru sekarang dihadapkan dengan  perkembangan teknologi informasi dimana mbah google lebih pintar dari guru. Mbah google bisa menjadi guru bagi semua siswa mulai dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi. Apakah nanti profesi guru akan terbunuh oleh google?

Mari kita lihat definisi pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada UU sisdiknas tersebut, tercantum: "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mukia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara."

Kemudian di ayat 2, Pasal 1, dikemukakan juga bahwa " Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman."

Merujuk pada UU dan pasal diatas maka dapat disimpulkan Pendidikan adalah proses pemerdekaan individu dalam kehidupannya dan bersinergi pada perubahan zaman.  

Profesi guru tidak akan mati jika guru bisa berdiri tegak bersama teknologi. Guru yang bersahabat dengan teknologi akan menghasilkan generasi yang melek teknologi dan memanfaatkannya untuk pembelajaran tatap muka di kelas ataupun pembelajaran jarak jauh. Teknologi bahkan lebih mempermudah guru dalam mengembangkan model pembelajaran di kelas. 

Guru dapat memanfaatkan ragam media untuk memanfaatkan ragam media untuk membantu efektivitas bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa. Guru dapat memanfaatkan media berupa gambar, ilustrasi ataupun film. Tentu saja pemanfaatan media-media ini  dapat mengatasi perbedaan gaya belajar siswa dalam pembelajaran memahami materi.

Pemanfaatan gambar ataupun film yang bisa dimanfaatkan guru dalam menghadirkan manfaat teknologi di kelas tetapi guru juga dapat memanfaatkan Handphone, Tablet,Laptop  dll yang dimiliki siswa untuk mengakses si pintar mbah google dalam memerdekakan siswanya mendapatkan informasi di kelas. Lho kok bisa, yakin anak-anak dapat fokus dan mengendalikan alat komunikasinya?

Saat masuk kelas guru membuat kesepakatan antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang akan berlangsung bahwa Hp, tablet, laptop digunakan untuk kebutuhan belajar. Jika sudah ada kesepakatan maka guru bisa mengelola kelasnya dengan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning). Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik.

Dengan metode ini siswa dapat dengan leluasa mengakses berbagai informasi yang dapat membantu mereka mengembangkan proyek tujuan mereka sehingga materi yang mereka pelajari semakin luas dan berkembang. 

Bahkan siswa dapat menemukan teori2 baru sesuai dengan informasi yang mereka dapatkan dari berseluncur di internet dari alat komunikasi mereka. Dan tentu saja guru ikut membimbing dan memantau siswa dalam mengakses sumber infomasi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun