Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Baliho Politisi: Perang Simbol dan Identitas

21 Agustus 2021   18:01 Diperbarui: 22 Agustus 2021   09:16 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho Puan Maharani tersebar di 24 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan (Sulsel).(KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO)

Begitulah saya membaca baliho dalam kacamata bahasa benda. Semiotika bisa menggiring penafsiran, melebihi tanda dan simbol yang di-tera-kan.

Namun sebaliknya, tanda dan simbol bisa menghasilkan terjemahan melebihi teks yang dimaksudkan. 

Kacamata sebagai penerima atau pengguna, menentukan pembacaan atau penerjemahan terhadap, simbol, tanda dan identitas. 

Akhirnya, butuh bijaksana dalam membaca tanda dan simbol untuk memahami identitas.

Demikian, semoga bermanfaat. 

Salam hormat.

Mas Han. Manado, 20 Agustus 2021

Sekelumit rujukan: William, Raymond. 1977. Marxism and Literature. Oxford dan New York: Oxford.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun