Mohon tunggu...
Wulan Nur Safitri
Wulan Nur Safitri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

the existence of goals is power

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila Sebagai Pola Pikir Generasi Muda Saat Ini

23 Oktober 2019   17:22 Diperbarui: 23 Oktober 2019   20:02 2391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, peran generasi muda sangatlah signifikan. Mereka cenderung menjadi pelopor dalam menentukan keberhasilan masa depan bangsanya.

Kalau kita lihat sekarang ini, Pancasila yang berfungsi sebagai  dasar negara, Ideologi bangsa, pandangan hidup bangsa, hanya diajarkan semata, tapi tidak adanya perilaku yang nyata dari rakyat ataupun generasi muda.

Pancasila hanya sebatas pengajaran definisi tanpa adanya implementasi.

Pancasila sebagai pola pikir hanya sebatas idealis, sedangkan realisnya sudah tak terlihat lagi.

Negeri ini sedang tidak baik-baik saja, jika sang penerus bangsa saja tidak memiliki sebuah pola pikir yang benar dan sehat, pola pikir yang dapat mempertahankan keutuhan dan kedamaian negeri ini.

Berpikir sesuai Pancasila  itulah yang harus dikembangkan sebagai tujuan utama dari pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan sejak SD, SMP, SMA hingga di bangku perkuliahan.

Lalu bagaimanakah pola pikir yang baik itu?

Tentulah pola pikir yang tidak bertentangan dengan aturan-aturan yang ada dalam kehidupan kita.
Layaknya semua itu sudah tercantum dalam 5 Sila dari Pancasila itu sendiri sebagai arah pandang bangsa dalam bertindak.

Ingat! Setiap sila Pancasila menyiratkan nilai-nilai yang urgen.

Sila pertama, mengajarkan kita untuk menghargai orang yang berbeda keyakinan dengan kita. Kebebasan memeluk agama.

Sila kedua, mengajak kita untuk memuliakan manusia. Kita semua adalah saudara meskipun berbeda suku, ras dan etnis. Hingga akhirnya menjadi masyarakat yang beradab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun