Mohon tunggu...
Wulan Nur Diani
Wulan Nur Diani Mohon Tunggu... Lainnya - Siswi Sekolah Menengah Atas

Suka menulis hal-hal acak sedari kecil.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Gen Z sedang "Demam Kripto", Jadi Melek Keuangan atau Masuk Jurang Ketidaktahuan?

18 Mei 2024   18:52 Diperbarui: 18 Mei 2024   18:53 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Generasi Z atau generasi muda kini sedang berbondong-bondong belajar berinvestasi, bahkan mulai mengdepositokan sebagian uangnya ke beberapa investasi yang sudah terkenal, berharap suatu haru akan mendapatkan keuntungan yang besar. Ada berbagai macam investasi yang kini tengah digandrungi anak muda, salah satunya investasi kripto.

Kripto adalah mata uang digital yang digunakan untuk ditukar dalam kegiatan jual-beli aset. Salah satu mata uang kripto yang terkenal di kalangan masyarakat adalah Bitcoin. Bitcoin sudah terkenal aman dan mampu memberikan keuntungan berkali-kali lipat kepada pemiliknya. Harga Bitcoin dapat dibilang stabil dan anak naik terus setiap tahunnya, bahkan ditahun sekarang harga Bitcoin sudah menyentuh satu triliun rupiah per-bitcoin-nya. Hal itulah yang membuat orang-orang berbondong-bondong membeli kripto Bitcoin dengan harapan mendapatkan keuntungan yang fantastis.

Di Indonesia sendiri, investasi kripto tengah ramai dikalangan masyarakat. Menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), ada sekitar 19 juta investor kripto yang tercatat pada Februari 2024. Angka ini meningkat dari yang awalnya 18,83 juta di Januari 2024. 

Hal ini juga bisa terjadi karena gemboran tren membeli kripto ditengah kaum generasi muda. Salah satu orang yang terkenal sebagai raja kripto Indonesia, Timothy Ronald, mungkin menjadi salah satu faktor mengapa gemboran tersebut terjadi. Kontennya mengenai kripto berhasil viral dan menarik perhatian anak muda. Dia mulai memperkenalkan pentingnya berinvestasi, bahkan membuka sebuah Akademi Kripto untuk orang-orang awam belajar kripto dari nol. 

Banyak orang yang setuju jika hal yang dilakukan Timothy ini bagus, karena dapat membuat generasi muda menjadi lebih "melek" dengan dunia keuangan. Tapi tak sedikit juga yang berpendapat bahwa hal-hal yang diajarkan Timothy terlalu dangkal dan akan menyebabkan banyak anak-anak muda terjerumus akibat sikap gegabah mereka untuk bisa segera berinvestasi.

Jelas berinvestasi bukan hal yang dapat dilakukan dalam semalam, butuh banyak waktu dan pengalaman sebelum akhirnya menjadi seorang investor yang berjaya. Netizen Indonesia terutamanya mengkhawatirkan apabila ada anak-anak dibawah umur yang justru mengabaikan sekolah mereka untuk belajar kripto, padahal sekolah pun sama pentingnya dengan belajar investasi.


Banyak orang yang ikut mengedukasi, menyarankan anak-anak muda untuk mencoba beberapa investasi yang lebih minim risiko, seperti Reksadana, mengingat anak-anak muda memiliki pengalaman yang belum matang dan uang yang pas-pasan.

Belajar investasi memang harus dilakukan sedini mungkin, tapi jangan sampai anak muda terlalu gegabah dan membeli kripto hanya untuk pamer semata. Diperlukan pengetahuan dan pengalaman dalam belajar, begitupun dalam investasi. Jangan sampai tujuan ingin berinvestasi malah menjadi jurang bagi anak muda karena pengetahuan yang masih belum matang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun