Mohon tunggu...
Wulan Fitri Rahayu
Wulan Fitri Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tetaplah tersenyum

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030078

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Haruskah Cantik Itu Putih dan Kurus?

26 Maret 2021   08:38 Diperbarui: 26 Maret 2021   09:31 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/683843524655429315/

Tak sepantasnya kecantikan seorang perempuan itu dibandingkan.

Sejatinya, setiap insan manusia yang bernama perempuan telah diciptakan oleh Tuhan dengan kadar kecantikan yang sesuai dengan porsi setiap insan itu sediri. Ya, mereka para perempuan memiliki kecantikan alami yang dimiliki sejak mereka lahir dan menjadi ciri khas setiap diri. Sebagai seorang perempuan kita sudah seharusnya saling menghargai kecantikan masing-masing orang. Kita juga harus mensyukuri segala sesuatu yang Tuhan berikan kepada kita termasuk kecantikan secara fisik.

Namun sungguh miris, saat ini diera globalisasi, dimana seharusnya setiap manusia harus saling mendukung satu sama lain justru ada banyak hal yang dijadikan masalah dimasa ini. Salah satunya adalah standar kecantikan seorang wanita.

Standar kecantikan wanita ini sering dipermasalahkan oleh banyak orang, baik secara lisan atau melalui media sosial. Permasalahan kecantikna yang melalui media sosial ini justru lebih berbahaya, karena dengan adanya media ini, seseorang bebas untuk melakukn apapun. Semua orang berhak untuk memposting kecantikan di media sosial. Namun, dengan adanya kebebasan ini, banyak orang yang kurang bertanggungjawab melakukan aksi yang kurang baik melalui platform yang disediakan di media sosial. Biasanya mereka memojokkan seseorang atau mengomentari seseorang dengan kata-kata yang pedas yang berkaitan dengan kecantikan yang dimiliki seseorang. Terlalu asyik dalam mengomentari kecantikan seseorang membuat kita  tidak sadar bahwa, jari-jari kita telah menyakiti banyak orang.

Banyak dari mereka yang berusaha untuk membuat stigma di masyarakat tentang sebuah standar kecantikan. Mereka mendoktrin masyarakat bahwa seorang wanita yang cantik itu harus memiliki kriteria seperti yang mereka tentukan.

Biasanya, kekita kita mendengarkan kata ‘cantik’ tentang seorang perempuan maka yang ada dibenak kita adalah seorang perempuan yang memiliki tubuh langsing, tinggi semampai, berkulit putih, berambut lurus, pandai besolek atau make up dan memiliki bentuk wajah yang simetris. Padahal belum tentu kecantikan ditentukan akan hal tersebut. Kecantikan seorang perempuan yang sebenarnya itu ketika dia memiliki poporsi yang sesuai dengan diri mereka serta kepribadian yang dimiliki.

Dampak yang ditimbulkan dari adanya penentuan sebuah standar kecantikan yaitu seseorang merasa minder dan tidak percaya akan dirinya sendiri. Mereka para korban standar kecantikan, akan rela melakukan apapun demi dianggap cantik di mata masyarakat atau public. Hal ini menimbulkan efek yang buruk bagi kepribadian. Sebagai wanita masa kini, kita harus berusaha untuk merubah stigma tentang sebuah kecantikan.

Cantik tidak harus putih

Di benak masyarakat, seseorang dapat dikatakan cantik apabila memiliki kulit putih. Para perempuan yang memiliki kulit lebih gelap seperti sawo matang atau kecoklatan cenderung dijauhi dan dianggap kurang cantik. Paradigma kulit putih ini tidak hanya beredar di Indonesia tetapi hampir di selururh dunia. Haruskah kulit putih menjadi standar kecantikan ?

Paradigma kulit putih dijadikan sebagai standar kecantikan ini harus kita patahkan. Kenapa ? karena tidak semua orang memiliki kulit putih. Faktor utama yang menjadikn setiap orang meiliki warna kulit yang berbeda adalah pigmen kulit. Pigmen kulit yang dimiliki setiap orang berbeda-beda. Jika pigmen yang dimiliki jumlahnya sedikit maka warna kulit akan terang, lain halnya jika memiliki pigmen yang banyak maka warna kulit cenderung lebih gelap.

Selain karena pengaruh pigmen, letak geografi seseorang juga mempengaruhi. Mereka yang tinggal di daerah tropis biasanya memiliki warna kulit yang lebih gelap daripada mereka yang tinggal di iklim subtropics.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun