Mohon tunggu...
Shri Werdhaning Ayu
Shri Werdhaning Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia Brang Wetan

Anak Lumajang yang lahir di Bumi Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Bukan Hanya Butuh Hidup hingga Dewasa

31 Januari 2022   14:05 Diperbarui: 31 Januari 2022   14:07 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Memiliki anak adalah impian sebagian besar dari pasangan -kecuali yang menganut paham free child-. Memiliki anak bahkan dijadikan tujuan utama dari sebuah pernikahan, bagi beberapa orang. Bahkan sebelum dikeluarkannya program Keluarga Berencana (KB), memiliki banyak anak hingga lebih dari 10 adalah suatu hal yang wajar. Saya adalah seorang ibu muda. Anak saya baru berusia 1 tahun. Dan ya, menurut saya, memiliki seorang anak, tidak hanya memberikan dia makan dan minum hingga dia bisa tumbuh dewasa, tetapi lebih kompleks daripada itu.

Anak juga manusia yang utuh. Yang memiliki perkembangan emosi selain perkembangan fisik. Mereka tumbuh dan berkembang, hingga nantinya mencapai fase dewasa. Kata seorang bijak, anak tidak pernah bisa memilih akan dilahirkan dari keluarga dan lingkungan yang seperti apa. Maka kewajiban orang tua, keluarga, dan lingkungan lah untuk menyediakan berbagai macam hal supaya anak-anak itu bisa tumbuh dengan baik.

Setiap anak berhak untuk mendapatkan identitas dirinya secara pribadi. Identitas yang ia bentuk sendiri berdasarkan pemahaman terhadap dirinya sebagai individu yang merdeka. Dalam hal ini, anak harus memiliki kebebasan untuk menentukan dan memilih apa yang mereka inginkan. 

Anak harus memiliki kebebasan untuk mengutarakan apa yang mereka pikirkan. Anak bukanlah objek yang harus mendengarkan apa yang dikatakan dan diarahkan oleh orangtuanya. Anak adalah subjek, pelaku dari hidupnya sendiri. Mereka adalah satu-satunya yang memiliki hak atas jalan hidupnya. Sebagai orang tua, hanya memiliki kewajiban untuk menyediakan ruang atau lingkungan yang bisa mendukung tumbuh kembang anak sesuai dengan potensi, minat, dan bakatnya.

Memiliki anak dalam jumlah berapapun, memang tidak ada yang melarang. Tetapi harus diingat, anak berhak untuk tumbuh di lingkungan yang baik. Mereka berhak untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai, dan mereka juga berhak untuk mendapatkan akses terhadap pendidikan. 

Orang tua tidak memiliki hak untuk melarang anaknya dalam mengenyam pendidikan. Pendidikan adalah hak anak, karena pendidikan akan menjadi bekal anak untuk bertahan hidup di dunia saat dia dewasa dan mandiri. Orang tua harus menyediakan pendidikan dasar kepada anaknya. 

Sedangkan untuk pendidikan lanjutan, biarlah si anak yang memilih sendiri sesuai dengan minat dan bakatnya. Jika orang tua tidak mampu dalam membiayai pendidikan lanjut, maka dampingilah si anak untuk mencari jalan keluar. 

Jangan hanya melepas tanggung jawab sebagai orang tua dengan menjadikan ketidakmampuan ekonomi sebagai alasan. Ikutlah dalam bertanya, baik kepada pihak sekolah atau berseluncur di internet, mengenai beasiswa-beasiswa yang bisa didapatkan jika akan menempuh pendidikan lanjutan. Dengan demikian, anak tidak akan merasa diabaikan. Anak tidak akan merasa bahwa mimpinya dibuang.

Karena hal - hal di atas itulah saya selalu mengatakan kepada teman-teman seumuran saya yang akan menikah, setiap kehidupan di dunia ini, pasti akan dijamin hidupnya oleh Tuhan Yang Maha Esa. Setiap anak yang lahir di dunia ini, memang memiliki garis rejekinya sendiri-sendiri. Tetapi tetap saja, sebagai orang tua, wajib hukumnya untuk membuat planning atau perencanaan tentang masa depan anak, utamanya berkaitan dengan finansial. Karena kewajiban orang tua adalah memenuhi hak-hak anak yang sudah disebutkan di atas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun