Laksmi Evasufi Widi Fajari, M.Pd, Dosen PGSD UNTIRTA
Yasmin Amanah Putri, Mahasiswa PGSD UNTIRTA
Rabina Fajra, Mahasiswa PGSD UNTIRTA
Wulan Apriyani, Mahasiswa PGSD UNTIRTA
ST. Rohmah, Mahasiswa PGSD UNTIRTA
Sabiya Azka Maulida, Mahasiswa PGSD UNTIRTA
Aulia Zahra, Mahasiswa PGSD UNTIRTA
Teknologi pada zaman purba terjadi sekitar 2,6 juta tahun lalu. Zaman purba ini disebut zaman pra-aksara (sebelum aksara) dan zaman nirleka (zaman ketiadaan tulisan). Pada zaman purba, manusia menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu, tulang-tulang hewan, tulang-tulang manusia, dan tempat tinggalnya masih di Goa-Goa. Kemudian berkembang dengan membuat alat dari tanah yang dibakar seperti gerabah. Zaman purba ini lebih dikenal dengan zaman batu yang terbagi menjadi 3 yaitu zaman paleotikum (zaman batu tua), zaman mesolitikum (zaman batu pertengahan), dan zaman neolitikum (zaman batu baru). Selain itu dalam zaman purba ada juga zaman perundagian (zaman logam) dan zaman mengenal api.
Zaman Paleotikum (Zaman Batu Tua)
Zaman paleotikum terjadi sekitar 2,5 juta tahun atau 10.000 SM. Zaman ini merupakan transisi tentang kemampuan adaptasi dan penemuan teknologi. Teknologi yang ada pada zaman ini yaitu berkaitan dengan lingkungan sekitar. Contohnya: kapak tangan, beliung, kapak perimbas, kapak genggam (chopper), kapak penetak (chopping tool), kalsedon, ujung tombak bergerigi, perkakas serut, tulang, dan tanduk hewan. Alat-alat ini digunakan sebagai alat pengolah makanan dan berburu makanan serta hidup berpindah-pindah (nomaden) untuk bertahan hidup.
Zaman Mesolitikum (Zaman Batu Pertengahan)
Zaman mesolitikum terjadi sekitar 10.000-5.000 tahun SM. Pada zaman ini kehidupan manusianya tidak jauh berbeda dengan zaman sebelumnya, akan tetapi mereka sudah hidup menetap dengan kelompok kecil dan sudah mulai bertani.
Alat-alat teknologi yang digunakan pada zaman mesolitikum ini terbuat dari batu kecil dan halus. Contohnya: ujung anak panah, kapak batu, pisau batu, pipisan, dan kapak pendek. Selain itu, mereka juga membuat senjata dari tulang dan kayu, membuat pakaian dari kulit binatang, membuat hiasan dari tuklang dan batu. Teknik pembuatan alat teknologi di zaman ini lebih berkembang dari zaman sebelumnya, yaitu sudah menggunakan pengikisan dan mengasah alat-alat teknologi.
Zaman Neolitikum (Zaman Batu Baru)
Zaman neolitikum ini terjadi sekitar 5.000-2.500 tahun SM. Manusia pada zaman ini sudah hidup menetap di beberapa wilayah. Di zaman ini manusia bertahan hidup dengan bertani dan berternak dengan pola hidup dari food gathering sudah berubah menjadi food producing. Alat teknologi yang dihasilkan yaitu berupa alat yang terbuat dari batu, logam, dan tanah. Contohnya: kapak persegi, kapak lonjong, mata panah, gerabah, perhiasan dan berbagai macam pakaian.
Zaman Perundagian (Zaman Logam)
Zaman perundagian ini terbagi menjadi tiga, yang pertama yaitu zaman tembaga terjadi sekitar 5.000-3.500 tahun SM. Zaman tembaga ini mulai mengembangkan alat-alat pertanian, seperti kapal, cangkul, dan pisau. Selain itu, ada arsenic, perak, emas, kalung, cincin, dan gelang. Kedua, zaman perunggu terjadi sekitar 2.500-1.000 tahun SM. Zaman ini merupakan campuran tembaga dan timah. Sehingga alat teknologi yang dihasilkan yaitu ada kapak corong, moko, nekara, dan berbagai macam perhiasan. Ketiga, zaman besi dengan alat teknologi yang dihasilkan yaitu berupa mata panah, mata pisau, cangkul, mata sabit, pedang, dan perhiasan.
Mengenal Api
Manusia pada zaman purba sebelum ada listrik mereka memasak dengan menggunakan api yang diciptakan dengan gesekan antar batu atau antar kayu. Penemuan api pada zaman purba ini terjadi sekitar 400.00 tahun SM. Selain digunakan untuk memasak, manusia pada zaman purba ini menggunakan api sebagai alat untuk menghangatkan badan, untuk menghalau binatang buas, sebagai sumber penerangan, membuka lahan pertanian dan digunakan sebagai senjata.
TEKNOLOGI DI DUNIA ISLAM
Perkembangan Teknologi Pada Zaman Para Nabi
Perkembangan Teknologi Pada Zaman Bani Umayyah
Perkembangan Teknologi Pada Zaman Daulah Abbasiah Baghdah (Irak)
Ibnu Firnas (Armen Firman), mulai melakukan penelitian yaitu meneliti gerak aerodinamika, fisika udara, dan anatomi burung dan kelelawar. Sampai pada suatu saat dia menciptakan sebuah alat terbang seperti sayap kelelawar.
Sebaliknya pada saat itu masyarakat Eropa masih dalam era kegelapan, Alat terbang Ibnu Firnas inilah yang menginspirasi Wright Bersaudara menciptakan pesawat terbang pada awal abad ke 19.
Perkembangan Teknologi Pada Zaman Khalifah Al-Maimun Ibnu Harun Al -- Rasyid
Perkembangan Teknologi Pada Zaman Islam Modern
Pada saat zaman ini, dunia islam sudah banyak menciptakan teknologi yang canggih dan berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satunya sudah mampu memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Islam memiliki dua peran utama: Pertama, menjadikan aqidah Islam sebagai dasar paradigma ilmu pengetahuan; Kedua, menjadikan syariah Islam (yang berasal dari aqidah Islam) sebagai acuan dalam penerapan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI ABAD 20
Revolusi ilmu pengetahuan di abad ke-20 khususnya ranah fisika memberi pondasi kokoh bagi inovasi komunikasi. Tahap revolusi fisika ketiga dan keempat (awal 1900-an hingga akhir 1930-an) memunculkan temuan temuan baru terkait teknologi perkembangan zaman.
Radio (1920-an)
Penyebaran radio meluas pesat ditandai dengan berdiri stasiun radio seperti BBC yang berdiri pada tahun 1923, NBC (1926) dan CBS (927). Radio saat ini dianggap revosioner karena mampu menembus batas geografis dan menyebarkan informasi secara tepat dan murah.Â
Televisi komersil bermunculan setelah perang dunia ke II. Pada akhir Perang Dunia ke II, baru sekitar 8.000 rumah yang memiliki televisi. Namun menjelang pergantian abad ke-20 ke-21, lebih dari dua pertiga rumah sudah memiliki televisi
Komputer (1940-an)
Komputer elekotronik pertama (ENIAC) muncul pada 1946.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI