Mohon tunggu...
Wahyu Rahmadinda
Wahyu Rahmadinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

hello, I'm Dinda. I'm 21 years old. My hobbies are reading and listening music. I hope can hone my writing skill through Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Climate Change Ain't Cool: Bergerak Menangani Perubahan Iklim bersama Mahasiswa KKN Undip

10 Agustus 2022   15:05 Diperbarui: 10 Agustus 2022   15:36 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN UNDIP TIM II melaksanakan rangkaian kegiatan KKN Program Kerja Monodisiplin pada minggu ke-2 yang dilaksanakan di wilayah RW 02 Bintara, Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan monodisiplin tersebut adalah penyuluhan mengenai bahaya dan penanganan Climate Change. Kegiatan ini dilakukan oleh Wahyu Rahmadinda kepada beberapa warga yang bertempat tinggal di wilayah RW 02 Bintara. 

Program kerja monodisiplin ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran terhadap warga setempat mengenai adanya bahaya Climate Change yang dapat mengancam kehidupan diri kita semua. Program kerja ini merupakan kegiatan yang terinspirasi dari poin SDGs (Sustainable Development Goals) nomor 13 yaitu mengenai "Penanganan Perubahan Iklim".

SDGs adalah sebuah kesepakatan pembangunan yang berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan. SDGs ini terdapat 17 nomor yang mana semuanya bertujuan untuk memajukan kehidupan dan kesejahteraan manusia di bumi ini. Masing-masing dari nomor SDGs tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda, namun tetap tidak keluar dari tujuannya secara universal yaitu NO ONE LEFT BEHIND. 

Salah satu nomor yang akhirnya diangkat menjadi program kerja monodisiplin dalam kegiatan KKN ini adalah nomor 13 yaitu mengenai "Penanganan Perubahan Iklim". Climate change atau lebih dikenal dengan sebutan perubahan iklim adalah perubahan yang terjadi secara signifikan terhadap iklim seperti suhu udara dan curah hujan dalam kurun waktu yang cukup lama. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa seluruh negara yang ada di bumi ini pasti mengalami dampak negatif dari adanya perubahan iklim. Perubahan iklim ini dapat mengakibatkan munculnya berbagai bencana alam serta adanya pemanasan global yang berkepanjangan. Tentunya adanya berbagai akibat dari perubahan iklim ini yang paling terlihat dampaknya yaitu di negara berkembang.

Terdapat beberapa target dari diciptakannya SDGs nomor 13 mengenai "Penanganan Perubahan Iklim" di antaranya ialah:

  1. Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua negara. 

  2. Mengintegrasikan tidndakan antisipasi perubahan iklim ke dalam kebijakan, strategi, dan perencanaan nasional. 

  3. Meningkatkan pendidikan, penumbuhan kesadaran, serta kapasitas manusia dan kelembagaan terkait mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini perubahan iklim. 

  • Melaksanakan komitmen negara maju pada The United Nations Framework Convention on Climate Change untuk tujuan mobilisasi dana bersama sebesar 100 miliar dolar Amerika per tahun pada tahun 2020 dari semua sumber untuk mengatasi kebutuhan negara berkembang dalam konteks aksi mitigasi yang bermanfaat dan transparansi dalam pelaksanaannya dan mengoperasionalisasikan secara penuh The Green Climate Fund melalui kapitalisasi dana tersebut sesegera mungkin. 

  • Menggalakkan mekanisme untuk meningkatkan kapasitas perencanaan dan pengelolaan yang efektif terkait perubahan iklim di negara kurang berkembang, negara berkembang, dan pulau kecil. Termasuk fokus pada perempuan, pemuda, serta masyarakat lokal, dan marjinal.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan penyuluhan ini sangat pas untuk dilakukan di wilayah yang padat penduduk serta mengalami peningkatan suhu udara yang cukup tinggi. 

Bekasi seringkali dikenal sebagai wilayah yang cukup panas di Indonesia, sehingga dengan adanya penyuluhan mengenai penanganan perubahan iklim ini dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami mengenai apa itu perubahan iklim. 

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan mekanisme door to door di wilayah RW 02 Bintara. Diharapkan dengan adanya kegiatan penyuluhan secara door to door ini informasi yang diberikan dapat langsung diterima dan dapat diserap dengan baik oleh masyarakat setempat. 

Kegiatan ini membutuhkan poster yang berisikan mengenai berbagai cara yang dapat dilakukan warga dalam kehidupan sehari-harinya untuk mengurangi adanya perubahan ikim di wilayah sekitar, selain itu poster tersebut juga disebarluaskan secara online yaitu melalui grup Whatssapp yang berisikan beberapa warga RW 02.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun