Mohon tunggu...
Herman Syah
Herman Syah Mohon Tunggu... -

i'm blogger

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kita, Republik BBM yang Sangat Beruntung

28 Agustus 2014   11:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:18 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tentang BBM...

Subhanallah... pernah kita mencoba menyatukan pikiran kita dengan alam dan kebesaran Allah?.. Kenapa kita terlahir sebagai bangsa Indonesia ??,  saya yakin semua tahu letak geografis Indonesia, diantara dua benua, dua samudera dan dua lempeng aktif bumi,plus dua musim. tapi pernahkan kita berpikir kenapa kita Allah menciptakan negeri ini di antara semua itu ?.. apakah cuma kebetulan atau hanya sebagai palung bencana?.. banjir, badai, gempa, tsunami, gunung meletus dan semua yang memusnahkan kita? tidak, bahkan kalaupun terjadi umat manusia punah gara-gara krisis energi maka kita adalah the last man standing ,dimuka bumi ini.

Kita sungguh sangat beruntung...

Berada diantara 2 benua, perbedaan paparan panas matahari di antara dua benua menyebabkan perbedaan tekanan udara, sehingga  angin akan terus berhembus... itu ENERGI.

Kita berada diantara 2 Samudera, pertemuan dua arus besar dari samudera pasific dan samudera hindia plus laut china selatan, sehingga gelombang laut tak henti-hentinya menghampiri pantai-pantai kita, dan kita di ciptakan sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjangggg didunia... itu ENERGI.

Kita berada di antara 2 lempeng bumi, yang terus bergerak aktif membentuk celah, patahan yang menciptakan sumber-sumber energi panas bumi (geothermal) dengan jejeran gunung berapi aktif dalam lingkaran ring of fire yang terus me-rekondisi alamnya dengan hamparan tanah-tanah subur... Itu ENERGI.

Kita berada di 2 musim, musim kemarau dengan paparan sinar surya yang berlimpah, lebih dari cukup untuk memanasi panel-panel solar cell kita dan musim penghujan dengan hutan tropis yang menyimpan dan mengaliri air memenuhi sungai sungai kita sepanjang waktu sehingga turbin turbin akan terus berputar .. Itu ENERGI.

Memang semua tak semudah membalik telapak tangan, tapi akankah kita menyerah begitu saja pada nasib yang sebenarnya bisa kita ubah dengan balikkan tangan kita sendiiri ?? atau kita hanya menunggu sampai semua anugerah alam ini rusak dan habis oleh keserakahan kita dan mewariskan penderitaan bagi anak cucu kita kelak ??

Semua belum terlambat.

Allah maha mengetahui akan keterbatasan umatNya dalam berpikir, diciptakanNya bahan bakar fosil sebagai energi perantara bukan energi abadi sampai kita mampu menciptakan tehnologi dengan energi alam yang terbarukan. dan kita harus menyadari terbatasnya ketersediaan dan permasalahan yang akan timbul dari pengunaan energi fosil. bahkan jika kita terus bergantung pada pengunaan energi fosil sampai kita menjadi fosilpun permasalahan tidak akan selesai bahkan timbul permasalahan yang lebih kompleks.

Dengan sumber daya alam yang berlimpah dan sumber daya manusia yang mumpuni saya yakin bangsa ini mampu dan bisa keluar dari permasalahan krisis energi,  tinggal yang diperlukan saat ini adalah kemauan untuk memulai dan kerja keras serta adanya political will, blue print kebijakkan energi yang jelas dan berkelanjutan dari pemerintah dengan menanggalkan ego-ego politik dan melihat permasalahan secara utuh bukan sepotong-potong kemudian menjadikannya alat politik. Dan dari diri pribadi kita untuk mulai bersikap bijak , efektif, dan efisien dalam mengunakan bahan bakar fosil yang masih tersisa.

pic : Greenpeace Indonesia

" Selama matahari masih bersinar, angin masih berhembus, dan air masih mengalir, sejatinya tak akan ada kata krisis energi di negeri ini "

Sekecil apapun permasalahan jika dimulai dengan saling menyalahkan maka tak pernah selesai, dan seberat apaun permasalahan jika dihadapi dengan kemauan, kebersamaan dan kerja kerja keras akan menjadi lebih ringan. mari membangun energi positif bangsa ini untuk memulai perubahan menuju indonesia yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun