Mohon tunggu...
Wahyuni Kamah
Wahyuni Kamah Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pelancong, Praktisi yoga

www.writerwkamah.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melambat bersama Eco Camp

3 Februari 2019   21:16 Diperbarui: 4 Februari 2019   18:21 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adi dan kawan-kawannya yang mengabdi di Eco Camp adalah anak-anak muda yang penuh integritas dan komitmen hasil didikan dari program Ksatria Shambala. Melalui program itu, para lulusan universitas yang bersedia menjadi agen perubahan dibekali dengan dua landasan utama yaitu  rasa kasih (compassion) dan kesadaran ekologis yang tinggi.  Istilah ksatria shambala (shambala warrior) diambil dari kisah dimana tiba satu zaman ketika dunia sudah berantakan dan carut-marut. Para ksatria shambala inilah yang akan menyelamatkan dunia dari keadaan yang berantakan tersebut dengan bekal kasih dan kesadaran ekologis. Mereka belajar tentang toleransi, keragaman untuk kebaikan,  menghargai waktu dan juga tentang pentingnya berintegritas. Eco Camp telah melatih  ksatria shambala sejak 2014 dan telah mencetak 80 orang, beberapa di antaranya mengabdi di Eco Camp sebagai petani dan tenaga pelaksana kegiatan.  

Eco Camp menerapkan gaya hidup ekologis kepada tamu yang  menginap di kampus yang terletak di Dago Pakar Bandung.  Ada dua bangunan berlantai dua, satu sebagai tempat kegiatan, dan satu lagi sebagai tempat operasional. Lokasi Eco Camp berada di lahan yang rimbun dan hijau itu, dan berhawa sejuk. Gaya hidup ekologis itu di antaranya,  Eco Camp tidak menyediakan atau menggunakan kertas tisu atau kantung plastik, membatasi penggunaan air panas (untuk mengurangi penggunaan listrik), makan makanan tanpa daging, memilah sampah berdasarkan bahannya, mendaur ulang sampah plastik dengan membuat plastic brick, dan juga merapikan dan mencuci piring setelah makan. 

dokpri
dokpri
Di belakang kedua bangunan tersebut terbentang tanah seluas 2000 meter yang dipinjamkan ke Eco Camp. Di atas tanah itulah pertanian organik dikembangkan. Hasil pertanian tersebut dikonsumi para tamu yang datang ke Eco Camp sebagian lagi dijual untuk umum.  Lahan tersebut juga menjadi ajang pendidikan bertani organik. Ada pula lahan yang terbuka untuk digarap secara organik kepada siapa saja yang berminat.

Dengan  menekankan pada nilai-nilai universal seperti berlaku kebaikan kepada sesama dan alam guna mencapai kebahagiaan, Eco Camp berusaha untuk menebarkan semangat kesadaran ekologis,  sikap bersyukur, dan cinta kasih.

Selamat Hari Jadi  Ke-5 Eco Camp

Wahyuni Kamah Travels

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun