Mohon tunggu...
wiwinpurwinarti
wiwinpurwinarti Mohon Tunggu... Dosen Pendidkan Seni Pertunjukan FKIP UNTIRTA

Terus mendalami Seni Budaya Banten untuk bisa mengakat Banten menjadi Provinsi yang berbudaya akan Seni Pertunjukannya

Selanjutnya

Tutup

Seni

ASTRA dan Sanggar Wanda Banten: Membangun Generasi Muda Melalui Seni Tari

6 Oktober 2025   17:53 Diperbarui: 6 Oktober 2025   17:53 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama  guru  - guru pendamping 

Dalam rangka memperkuat pendidikan karakter berbasis budaya lokal, ASTRA melalui Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPAMDR) bekerja sama dengan Sanggar Wanda Banten melaksanakan Program Pembinaan Seni Budaya Tahun 2025 dengan tema "Pelatihan Intensif Guru Pendamping."

Kegiatan ini berlangsung di Gedung PGRI Cikande selama lima kali pertemuan, dari tanggal 11 hingga 19 September 2025, dan diikuti oleh para guru dari sekolah binaan Astra, yaitu SDN Gorda 2, SDN Maja, SDN Kosambi, SDN Koper 2, SDN Songgom Jaya, dan SDN Rancailat.

Pelatihan ini menjadi bagian penting dari upaya Astra dalam membangun generasi muda yang kreatif, berkarakter, dan mencintai budaya daerahnya. Melalui kegiatan ini, para guru dipersiapkan menjadi pendamping seni budaya yang mampu mengajarkan tari kepada siswa sekaligus menanamkan nilai-nilai kearifan lokal Banten.

Pelatihan Intensif: Dari Pengenalan Gerak hingga Karya Tari

Kegiatan yang dibuka pada 11 September 2025 dimulai dengan pengenalan konsep penciptaan tari dan unsur-unsur dasarnya---Wiraga (gerak tubuh), Wirasa (ekspresi), dan Wirahma (irama). Para peserta diajak memahami bagaimana ketiga unsur tersebut berpadu membentuk karya tari yang utuh dan bermakna.

Pada pertemuan kedua dan ketiga, para guru mendalami eksplorasi gerak dan ide sederhana, serta penyusunan urutan koreografi dasar. Dalam sesi ini, mereka berlatih menyesuaikan gerakan dengan iringan musik, menggali ide-ide kreatif, dan menyusun komposisi tari yang dapat diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

Menurut Beni Kusnandar, S.Sn., M.Si, Pimpinan Sanggar Wanda Banten sekaligus penyelenggara kegiatan, pelatihan ini dirancang tidak hanya untuk memperkaya kemampuan teknis guru dalam menari, tetapi juga untuk memperluas pemahaman mereka tentang filosofi dan nilai di balik seni tari Banten. "Kami ingin para guru menjadi agen pelestarian budaya. Dengan memahami makna setiap gerak, mereka bisa menularkannya kepada siswa sebagai bagian dari pendidikan karakter," ujarnya.

Mengenal Tari Banten Jawara, Ringkang Jawari, dan Topeng Sempilan

Dalam pelatihan keempat, peserta difokuskan pada pembelajaran Tari Banten Jawara, sebuah karya cipta Wiwin Purwinarti yang memadukan unsur bela diri pencak silat dengan ekspresi budaya lokal. Tarian ini menggambarkan semangat para penerus bangsa yang menjaga nilai-nilai luhur dari para ulama dan kyai---mereka berjuang dengan tekad kuat untuk mempertahankan kearifan lokal serta menjunjung tinggi kebanggaan sebagai Tanah Jawara.

Selain itu, Sanggar Wanda Banten juga mengenalkan karya lain, yakni Tari Ringkang Jawari dan Tari Topeng Sempilan.

Tari Ringkang Jawari mengangkat kisah perjuangan perempuan Banten yang kuat namun tetap lembut. Terinspirasi dari alat tradisi Almadad atau Paku Banten dalam permainan Debus, tarian ini mencerminkan cita-cita perempuan Banten yang tangguh dan berakhlak.

Sementara Tari Topeng Sempilan menggambarkan dunia anak-anak yang penuh warna dan keceriaan. Melalui gerak enerjik dan topeng warna-warni, anak-anak diajak mengekspresikan imajinasi, persahabatan, dan kebahagiaan masa kecil.

Ketiga karya tari tersebut menjadi simbol penting dalam pendidikan seni budaya karena menyatukan unsur estetika, nilai moral, dan kebanggaan terhadap identitas daerah.

Hasil dan Dampak Kegiatan

Pertemuan terakhir pada 19 September 2025 ditutup dengan evaluasi dan presentasi karya tari hasil pelatihan. Guru-guru peserta menampilkan hasil eksplorasi mereka, menunjukkan kemajuan signifikan dalam kreativitas, teknik gerak, dan pemahaman nilai budaya.

Menurut laporan kegiatan, seluruh sesi pelatihan berjalan dengan lancar dan penuh partisipasi aktif. Para guru merasa mendapatkan wawasan baru serta keterampilan yang dapat langsung diterapkan di sekolah masing-masing.

"Saya jadi lebih percaya diri untuk mengajarkan tari kepada siswa. Sekarang saya paham bahwa setiap gerak punya makna, bukan sekadar estetika," ujar Suryanti, guru dari SDN Gorda 2, dengan penuh antusias.

Perwakilan YPAMDR menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan komitmen Astra untuk mengembangkan pendidikan yang holistik. "Kami percaya seni adalah bagian penting dalam membentuk karakter dan identitas anak. Melalui pelatihan ini, para guru diharapkan menjadi inspirator di sekolah masing-masing," ungkapnya.

Sinergi Budaya dan Pendidikan Karakter

Kolaborasi Astra dan Sanggar Wanda Banten ini menjadi contoh nyata sinergi antara dunia industri dan dunia pendidikan dalam pelestarian budaya lokal. Seni tari bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler, tetapi juga media pendidikan karakter yang menumbuhkan rasa disiplin, kerja sama, dan cinta tanah air.

Wiwin Purwinarti menegaskan, "Seni tari adalah ruang untuk belajar menjadi manusia yang peka, tangguh, dan berbudaya. Melalui gerak, anak-anak belajar menghormati leluhur dan bangga terhadap jati dirinya sebagai orang Banten."

Dengan semangat "Bersama Membangun Bangsa", Astra, YPAMDR, dan Sanggar Wanda Banten terus berkomitmen menghadirkan pembelajaran seni budaya yang inspiratif dan berkelanjutan. Diharapkan, langkah ini menjadi fondasi kuat bagi lahirnya generasi muda Banten yang cerdas, kreatif, dan berkarakter --- generasi Banten Jawara sejati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun