Mata kuliah Pencak Silat menjadi bagian penting dalam pembentukan teknik dasar bagi mahasiswa Pendidikan Seni Pertunjukan Di FKIP UNTIRTA Â khususnya melalui pendekatan Silat Kaserangan. Silat Kaserangan sendiri adalah seni bela diri yang lahir dari kolaborasi tiga aliran besar pencak silat di Kabupaten Serang, yakni aliran Cimande, Bandrong, dan Terumbu. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa tidak hanya mempelajari teknik gerakan fisik, tetapi juga menanamkan nilai budaya dan estetika yang sangat relevan dengan pengembangan seni tari.
Materi utama dalam mata kuliah ini berupa penguasaan pola jurus Silat Kaserangan yang terdiri dari sejumlah jurus khas masing-masing aliran, dijadikan satu rangkaian jurus baku yang diakui seluruh paguron di Kabupaten Serang. Beberapa jurus yang dipelajari mencakup Jurus Bandrong, Jurus Cimande, Jurus Terumbu, hingga Jurus Sinar Pusaka Putra Banten, serta jurus-jurus lain seperti Gagak Lumayung, Gagak Lawung Indonesia, dan Lutung Kasarung. Masing-masing jurus ini mengandung ragam gerakan yang memperkaya teknik dasar yang harus dikuasai mahasiswa.
Pengajaran jurus-jurus ini mendorong mahasiswa untuk memahami dan menguasai teknik kuda-kuda, pola langkah, sikap pasang, serta rangkaian pukulan dan tendangan yang terstruktur. Penguasaan teknik tersebut sangat penting untuk membangun fondasi fisik dan gerak estetis yang bisa diaplikasikan dalam seni tari. Sebab, Silat Kaserangan tidak hanya menekankan efektifitas bela diri, tetapi juga keindahan dan harmonisasi gerak yang selaras dengan nilai sastra dan budaya lokal.
Selain itu, Silat Kaserangan sebagai mata kuliah juga mengajarkan disiplin dan ketekunan dalam latihan. Dengan mempelajari urutan jurus yang cukup panjang dan kompleks, seperti Jurus Tebak Tilu, Medal Suci, dan Trumbu, mahasiswa dituntut untuk berlatih secara konsisten agar mampu menyesuaikan ritme gerak serta meningkatkan koordinasi tubuh. Proses ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa seni untuk mengembangkan kesadaran ruang dan kontrol tubuh yang penting dalam seni pertunjukan.
Keunikan Silat Kaserangan terletak pada integrasi gerakan khas aliran Cimande, Bandrong, dan Terumbu yang menciptakan satu kesatuan jurus baku. Hal ini tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal Kabupaten Serang, tetapi juga memberikan bahan ajar yang kaya dan beragam dalam mata kuliah. Integrasi ini memberikan pengalaman belajar yang komprehensif, karena mahasiswa dapat merasakan variasi gaya dan teknik dari berbagai aliran dalam satu kesatuan pembelajaran.
Mata kuliah ini juga menekankan hubungan erat antara pencak silat dan seni tari, karena banyak gerakan silat yang berpotensi dikembangkan menjadi elemen koreografi. Mahasiswa didorong untuk mengeksplorasi dimensi artistik dari jurus-jurus silat, seperti fluiditas gerak, ekpresi wajah, dan ritme, yang sangat menunjang kemampuan mereka sebagai calon seniman tari yang memahami akar budaya dan teknik bela diri.
Dengan latar belakang sejarah Silat Kaserangan yang dibentuk pada tahun 2017 sebagai hasil penggabungan aliran besar di Serang, mahasiswa mendapatkan materi yang autentik dan relevan secara budaya. Hal ini memberikan nilai tambah signifikan bagi pembelajaran mereka, karena tidak hanya belajar teknik, tapi juga memahami konteks sosial-budaya yang melatarbelakangi jurus-jurus tersebut.
Kesimpulannya, mata kuliah Pencak Silat dengan materi Silat Kaserangan berperan besar dalam membentuk teknik dasar yang kokoh bagi mahasiswa Pendidikan Seni. Melalui penguasaan pola jurus yang kaya akan nilai budaya dan teknik gerak, mahasiswa tidak hanya siap dalam bidang bela diri, tetapi juga dapat mengembangkan kualitas seni tari yang mengakar kuat pada tradisi lokal yang autentik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI