Diterapkannya sistem belajar daring diseluruh wilayah Indonesia Memicu banyak sekali Pro dan Kontra dari kalangan Mahasiswa. Persoalaan Pokok dari pendidikan Indonesia kali ini bukan Hanya kurangnya Perhatian dari Pemerintah melainkan dari Mahasiswa itu sendiri. Apalagi pada masa pandemi ini ekspektasi kaum rebahan heboh ketika kuliah dilaksanakan secara daring. Mungkin yang ada dipikiran mereka adalah Wah bisa Hunting, Liburan Bakalan Lama nih ? Akan tetapi, Realitanya Tugas selalu menghantui mereka dimanapun dan kapanpun.
Bagaimana tidak, banyak sekali keluhan dari Para Mahasiwa terkait Metode Pembelajaran Yang diberikan oleh Para Dosenya. ada yang mengeluhkan karena Metode terlalu Fanatik dan Terkesan Menuntut Mahasiswa selalu Pandai pada materi yang disampaikan. Kemudian, kurangnya Minat Mahasiswa untuk mengkritik dan memberikan inovasi terkait metode yang telah diberikan Dosen juga menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Menurut Surat Edaran Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 657/03/2020 (KemenagRI:2020) Tentang Penyebaran Covid di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri menyebutkan bahwa kegiatan KBM ( Kegiatan Belajar Mengajar) di Perguruan Tinggi Agama dilaksanakan pada Tahun 2020/2021 dengan metode Jarak Jauh. Dengan menggunakan metode tersebut diharapkan Dosen dan Mahasiswa dapat menjalankan KBM dengan maksimal.
Diharuskanya menjalankan KBM  di Perguruan Tinggi Keagamaan sesuai  dengan surat edaran diatas seluruh Mahasiswa harus bisa menerima dan mengikuti alur baru dari sitem pendidikan pada saat ini, karena hal tersebut sudah menjadi keputusan bersama. Merespon Pro dan Kontra dari persoalaan tersebut melalui Forum Diskusi Online pada 31 Oktober 2020, salah satu Alumnus  Uin Walisongo  memberikan gagasan terkait kuliah daring.
Menurutnya, kuliah daring itu antara susah d an gampang. Susahnya karena ketersediaan fasilitas dan komunikasi antara mahasiswa dan pihak kampus kadang yang menjadi penghambat adanya sitem kuliah daring ini, walaupun seperti itu melihat situasi kali ini kita harus mengambil dari segi positifnya yaitu dengan menumbuhkan sikap inovasi terhadap pembelajaran baru membuat mahasiswa justru lebih berfikir dua kali untuk mencari berbagai solusi mengenai sistem belajar yang ia terapkan.Â
Kemudian dari sisi positif lainya kita bisa mengejar keterlambatan dunia teknologi yang mana Indonesia masih kalah jauh dengan negara-negara lain diuar sana yang tingkat pendidikanya diluar dari ekspektasi. Inilah tantangan Negara kita dalam proses menuju kebiasaan baru, dan menjadi Indonesia Gemar Menghadapi tantangan dan meninggalkan kebiasaan rebahan.
Ada beberapa tips yang bisa kita gunakan untuk melatih dan melawan segala kendala pada kuliah daring ini yaitu dengan menggunakan TEORI MANTUL Tori ini merupkan salah satu teori yang terbilang mudah untuk diterapkan dalam kebiasaan baru  antara lain: M ( Motivasi diri ) A (Atur Waktu luang) N (Konsisten Pada Waktu) T (Tanya orang) U (Ulangi Materi) L (lanjut dan perbaiki).
REFERENSI :
Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Surat Edaran Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 657/03/2020 Tentang Penyebaran Covid di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri.