Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peran dan Kontribusi Penyuluh Agama dalam Penanganan Korban Gempa Cianjur

13 Januari 2023   09:05 Diperbarui: 13 Januari 2023   09:12 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyuluh Agama sedang menyalurkan donasi (Sumber: dokumentasi pribadi)

Tentu saja kontribusi para penyuluh agama dalam penanganan gempa Cianjur tidak seperti BNPB atau BPBD. Kontribusi yang diberikan para penyuluh agama sesuai dengan kemampuan, skill,  dan "amunisi" yang mereka miliki.

Apa saja kontribusi yang telah dilakukan oleh para penyuluh agama dalam penanganan korban gempa Cianjur? Secara garis besar, paling tidak ada lima kontribusi yang telah dilakukan oleh para penyuluh agama dalam penanganan korban gempa Cianjur.

Pertama, menggalang/mengumpulkan donasi. Kedua menyalurkan donasi. Ketiga menjadi "guide" bagi para pemberi donasi yang ingin langsung ke lokasi. Keempat menjadi "advokat" bagi para korban gempa yang akan mengajukan bantuan ke posko-posko. Kelima jadi bagian dari tim "trauma healing".

Kegiatan
Kegiatan "trauma healing" penyuluh agama (Sumber: dokumentasi pribadi)

Pertama, para penyuluh agama menggalang/mengumpulkan donasi. Mereka melakukan hal itu dari banyak sumber. Seperti dari kerabat, tetangga, kolega, kaum dermawan, dan pihak lain yang peduli.

Kedua, para penyuluh agama menyalurkan donasi. Ini merupakan lanjutan dari poin pertama. Donasi yang terkumpul, baik berupa uang, sembako, mie instant, pakaian, atau barang lainnya disalurkan kepada para korban gempa yang memang sangat membutuhkan.

Biasanya mereka sudah memiliki titik lokasi yang bisa dan mudah diakses. Mungkin karena di lokasi itu ada informasi belum mendapat bantuan dari pihak lain. Mungkin karena di lokasi itu ada kerabat, teman, kenalan, dan yang lainnya.

Ketiga, penyuluh agama menjadi "guide" bagi para pemberi donasi yang ingin langsung ke lokasi. Hal ini dikarenakan tidak semua donatur mau memberikan donasi melalui pihak lain. Mereka ingin langsung ke lokasi, tapi tidak tahu lokasi mana yang akan dituju.

Para penyuluh agama dalam hal ini tampil sebagai "guide". Mereka menunjukkan dan mengarahkan para donatur ke lokasi yang dikehendaki sesuai "clue" yang diberikan.

Keempat, para penyuluh agama menjadi "advokat" bagi para korban gempa yang akan mengajukan bantuan ke posko-posko. Hal itu dikarenakan tidak semua korban gempa mengetahui prosedur pengajuan bantuan ke posko-posko atau lembaga penyalur donasi/bantuan.

Kelima, para penyuluh agama jadi bagian dari tim "trauma healing". Poin kelima ini sesungguhnya sangat beririsan dengan tugas dan fungsi mereka sebagai penyuluh agama. "Trauma healing" yang mereka lakukan biasanya berangkat dari perspektif agama. Seperti dari ajaran tentang keimanan, sikap sabar terhadap musibah, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun