Tak ada satu pun tim yang lolos ke fase knockout babak 16 besar Liga Champions UEFA yang performanya meyakinkan seperti Bayern Munchen. Bagaimana tidak, Bayern Munchen menuai hasil sempurna di fase grup.
Bayern Munchen tak pernah kalah atau pun seri dalam enam pertandingan fase grup. Artinya Bayern Munchen selalu menang dalam enam pertandingan fase grup.
Bayern Munchen menuai poin maksimal, 18 poin. Selain itu produktivitas gol tim asuhan Julian Nagelsmann pun sangat produktif.
Bayern Munchen hanya kalah produktif dari Napoli. Napoli mampu mencetak 20 gol dari enam pertandingan. Sementara itu Bayern Munchen mampu mencetak dua gol lebih sedikit dari koleksi gol Napoli.
Setelah Bayern Munchen, tim lain yang performanya mendekati Die Rotten adalah Napoli dan Liverpool. Kedua tim asal Italia dan Inggris itu hanya satu kali kalah dari enam pertandingan fase grup. Keduanya sama-sama mengoleksi 15 poin. Â
Selanjutnya setelah Bayern Munchen, Napoli, dan Liverpool, tim peserta fase knockout 16 besar lain jika diurutkan performanya selama pertandingan fase grup berturut-turut adalah Manchester City (14 poin), Benfica (14 poin),, Paris Saint Germain/PSG (14 poin), Chelsea (13 poin), dan Real Madrid (13 poin).
Kemudian urutan berikutnya FC Porto (12 poin), RB Leipzig (12 poin), Club Brugge (11 poin), Tottenham Hotspur (11 poin), Inter Milan (10 poin), Eintracht Frankfurt (10 poin), AC Milan , dan Borussia Dortmund (9 poin).
Performa Bayern Munchen yang begitu meyakinkan di pertandingan fase grup memang tidak menjadi jaminan bahwa tim asal Jerman itu akan menjadi juara Liga Champions UEFA musim ini. Akan tetapi paling tidak hal itu akan menjadi modal kekuatan kepercayaan diri bagi Bayern Munchen di fase berikutnya.
Pasca ditinggal bomber mereka Robert Lewandowski ke Barcelona, performa Bayern Munchen ternyata tidak lantas melempem. Bayern Munchen tetap tampil impresif dan agresif.
Kedatangan Sadio Mane dari Liverpool ternyata bisa membuat Bayern Munchen tetap tampil garang dan membuat tim lain keteteran. Buktinya di fase Grup C, tak ada satu pun tim yang mampu mengimbangi, apalagi mengalahkan tim yang bermarkas di Allianz Arena itu.
Dengan demikian tidak salah jika Bayern Munchen diunggulkan untuk menyabet trofi "Si Kuping Lebar" musim ini. Melihat performa sebelumnya, Bayern Munchen paling layak diunggulkan juara Liga Champions UEFA musim ini.
Akan tetapi hal itu tentu tidak akan mudah. Sebab masih ada beberapa tim hebat Eropa lain yang siap bersaing dengan Bayern Munchen.
Sebut saja juara bertahan Real Madrid. Kendati kekuatan Madrid saat ini tidak sehebat ketika masih diperkuat Cristiano Ronaldo, tapi Madrid masih punya taji. Buktinya musim lalu, tanpa Cristiano Ronaldo Los Blancos masih bisa meraih trofi "Si Kuping Lebar".
Selain Real Madrid ada pula Manchester City, Chelsea, Liverpool, atau PSG yang bisa menjadi "batu sandungan" bagi Bayern Munchen mendapatkan trofi Liga Champions UEFA musim ini. Tim-tim yang baru saja disebutkan memiliki potensi cukup besar untuk pula meraih trofi "Si Kuping Lebar".
Bayern Munchen terakhir kali mengangkat trofi "Si Kuping Lebar" pada Liga Champions UEFA musim 2019-2020 lalu. Kala itu Bayern berhasil mengalahkan PSG dengan skor tipis 1-0 di partai puncak Liga Champions yang dilangsungkan di Stadion Estadio da Luz, Lisbon, Portugal.
Sejauh ini Bayern Munchen telah berhasil mengoleksi gelar juara Piala/Liga Champions UEFA sebanyak 6 kali. Sama dengan capaian tim asal Inggris, Liverpool.
Bayern Munchen pertama kali meraih trofi "Si Kuping Lebar" di tahun 1974. Selanjutnya berturut-turut tahun 1975, 1976, 2001, 2013, dan 2020.
Apakah Bayern Munchen akan menambah koleksi trofi "Si Kuping Lebar" musim ini? Mungkin saja. Kita lihat saja nanti.
