Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buya Syafii Maarif, "Pendekar Chicago" yang Kini Telah Tiada

27 Mei 2022   23:38 Diperbarui: 27 Mei 2022   23:43 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia kembali kehilangan salah satu putera terbaiknya. Ahmad Syafii Maarif alias Buya Syafii Maarif, sang tokoh bangsa telah berpulang ke rahmatullah pada hari Jum'at, 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Buya Syafii Maarif meninggal dalam usia 87 tahun. Menurut dokter, Buya Syafii Maarif meninggal karena serangan jantung ketiga. Sebelumnya Buya Syafii Maarif sudah mengalami serangan jantung sebanyak dua kali.

Belakangan kondisi kesehatan Buya Syafii Maarif memang kurang baik. Mungkin karena faktor usia. Sebelum meninggal, Buya Syafii Maarif mengalami sesak nafas dan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta tersebut.

Buya Syafii Maarif adalah seorang cendekiawan muslim Indonesia terkemuka. Kecendekiawanan Buya Syafii Maarif tidak diragukan lagi. Buya Syafii memiliki pemikiran yang cerdas dan cemerlang, hampir tentang banyak hal. Terutama menyangkut masalah keagamaan, kebangsaan, pluralitas, dan moralitas.

Almarhum Presiden ke-4 RI KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur suatu waktu di tahun 90-an pernah memberi sebutan kepada Buya Syafii Maarif (Ahmad Syafii Maarif), bersama Nurcholish Madjid (Cak Nur) dan Amien Rais sebagai "Tiga Pendekar dari Chicago".

Sebutan tersebut pertama kali Gus Dur sampaikan di kolom majalah TEMPO, edisi 27 Maret 1993. Gus Dur menyebut Buya Syafii Maarif, Nurcholish Madjid (Cak Nur), dan Amien Rais sebagai "Tiga Pendekar dari Chicago" karena ketiganya merupakan tokoh cendekiawan muslim yang cukup berpengaruh dan ketiganya alumni dari Chicago University.

Bedanya, di Chicago University Buya Syafii mengambil program doktoral Studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat (lulus tahun 1983). Sedangkan Nurcholish Madjid mengambil program doktoral Pemikiran/Filsafat Islam (lulus tahun 1984) dan Amien Rais mengambil program doktoral Ilmu Politik (lulus tahun 1984).

Jadi, baik Buya Syafii Maarif, Nurcholish Madjid, atau Amien Rais, ketiganya bukan kaleng-kaleng.  Ketiganya merupakan alumni perguruan tinggi terkemuka di Amerika, bahkan dunia. Ketiganya memang layak menyandang sebutan "Tiga Pendekar dari Chicago".

Sebelum Buya Syafii Maarif berpulang, salah satu "pendekar Chicago" lain sudah lebih dahulu berpulang. Dialah Nurcholish Madjid alias Cak Nur.  Nurcholish Madjid meninggal dunia 17 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 29 Agustus 2005 akibat penyakit sirosis hati yang dideritanya.

Dua "Pendekar Chicago" kini sudah tiada. Berarti "Pendekar Chicago" yang tersisa tinggal satu, yakni Amien Rais. Mudah-mudahan sebagai " Pendekar Chicago" terakhir, Amien Rais bisa terus memberikan kontribusi besar bagi bangsa ini sampai akhir hayatnya nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun