Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

KRI Nanggala 402 dan Betapa Kecilnya Manusia di Hadapan Alam

26 April 2021   08:56 Diperbarui: 26 April 2021   16:51 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KRI Nanggala 402 (sumber : kompas.com)

Tenggelamnya KRI Nanggala 402 dan gugurnya 53 kru kapal selam tersebut telah menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Mereka adalah para pejuang dan penjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dalam artian yang  sebenarnya.

Semoga ke-53 orang kru KRI Nanggala 402 yang gugur dalam tugas l diberi tempat yang layak oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain itu semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan. Apa yang menimpa mereka adalah salah satu garis kehidupan yang telah digariskan-Nya. 

Kepastian bahwa KRI Nanggala 402 tenggelam (subsunk) disampaikan secara resmi oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono dalam konferensi pers, Sabtu (24/04). Hal itu didasarkan kepada dua hal.

Pertama, Sabtu pagi (24/04) merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala 402 selama 72 jam. Batasan waktu 72 jam (3 hari) diambil semenjak KRI Nanggala 402 dinyatakan submiss (hilang) pada tanggal 21 April, pukul 06.46 WIB.

Kedua, ditemukannya bukti otentik berupa tumpahan minyak, serpihan KRI Nanggala 402, dan sejumlah barang berupa pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan botol oranye pelumas periskop kapal selam. Selain itu ditemukan pula alat shalat yang dipakai ABK  KRI Nanggala 402 dan spons untuk menahan panas pada presroom.

Pada tanggal 21 April itu KRI Nanggala 402 diperkirakan black out (mati listrik), sehingga tidak terkendali jatuh di palung berkedalaman antara 700-800 meter di laut Bali. Padahal kemampuan menyelam maksimal KRI Nanggala 402 adalah 500 meter.

Berada di kedalaman antara 700-800 meter, tekanan air tentu menjadi sangat kuat. Badan kapal retak dan kemudian tenggelam.

Saat ini KRI Nanggala 402 diperkirakan tenggelam di kedalaman 850 meter. Kalau lah posisi KRI Nanggala 402 benar di kedalaman itu, evakuasi yang dilakukan pasti tidak akan mudah. Namun demikian kita berharap semoga KRI Nanggala 402 benar-benar bisa ditemukan dan  bisa dievakuasi, sehingga semuanya  menjadi jelas.

Terjadinya musibah yang menimpa KRI Nanggala 402 dan para krunya itu menjadi sebuah "nasihat" bagi kita semua. Memang benar manusia dengan ilmu dan teknologi yang dimilikinya bisa "menguasai" dan "menaklukkan" alam raya. Namun kemampuan itu sangat terbatas.

Manusia, dengan ilmu dan teknologi yang dikuasainya bisa membuat peralatan yang memungkinkan bisa terbang ke angkasa raya dan berenang atau menyelam di kedalaman lautan nan luas. Namun ketika ada sedikit kesalahan (error) saja, alam akan "menghukum" kesalahan itu tanpa ampun.

Alam ini terlalu besar dan kuat bagi manusia. Di hadapan alam, manusia mungkin hanya sebuah noktah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun