"Pintar kok gak kaya sih!", pernah dengar pernyataan ini? Ada banyak keyakinan umum bahwa menjadi orang pintar secara otomatis akan menjadi kaya, nyatanya sebuah studi penting dari Jay L. Zagorsky, yang meneliti hubungan antara IQ, income, kekayaan, dan kesulitan finansial.
Penelitian ini menganalisis data dari sekelompok besar baby boomer di AS, menunjukkan meskipun seseorang memiliki kecerdasan sangat baik untuk menghasilkan uang, dibutuhkan lebih dari sekadar kepintaran untuk menjadi kaya dan tetap stabil secara finansial.
Hubungan IQ dan Income
Penelitian ini menemukan hubungan yang jelas dan positif antara skor IQ dan income (penghasilan atau gaji). Untuk setiap kenaikan satu poin dalam skor IQ seseorang, income tahunan mereka meningkat antara $234 dan $616 atau sekitar 2 - 5.5 juta rupiah.
Ini berarti bahwa individu dengan IQ lebih tinggi memiliki keuntungan signifikan dalam potensi penghasilan, dengan mereka yang berada di 2% teratas kecerdasan berpotensi menghasilkan hingga $18.500 lebih banyak per tahun daripada orang dengan IQ rata-rata atau sekitar 170 juta.
Jadi, Apakah Pintar Pasti Kaya?
Penghasilan adalah uang yang Anda peroleh, sementara kekayaan adalah total nilai aset Anda dikurangi kewajiban atau utang Anda.
Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun sangat sedikit orang dengan penghasilan tinggi memiliki IQ rendah, ada "jumlah yang relatif besar" individu kaya dengan skor IQ di bawah rata-rata. Ini menunjukkan bahwa IQ tinggi bukanlah syarat mutlak untuk mengumpulkan kekayaan.
Baca juga:Â Kekuatan Pikiran dari Sebuah Kemungkinan
Pintar Saja Tidak Cukup
Penelitian ini menyoroti bahwa pintar dalam menghasilkan uang dan pintar dalam mengelola uang adalah dua keterampilan yang berbeda. Kesuksesan finansial seseorang adalah kombinasi dari memiliki aliran pendapatan yang stabil, cadangan kekayaan untuk menghadapi keadaan darurat, dan menghindari kesulitan finansial.
Penelitian ini juga menemukan hubungan yang mengejutkan dan tidak linier antara IQ dan kesulitan finansial, seperti utang kartu kredit atau kebangkrutan. Seseorang dengan IQ sedikit di atas rata-rata (sekitar 100) mengalami kesulitan finansial paling rendah. Namun, meningkat untuk seseorang yang memiliki IQ rendah dan IQ sangat tinggi.