Mohon tunggu...
Wiwi Pratiwi
Wiwi Pratiwi Mohon Tunggu... -

Seorang Mahasiswi Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas Lampung. Tinggal di Kab. Tanggamus lampung, indonesia. Facebook Wiwi Damar Pratiwi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berkatnya, Aku Tidak Lagi Malu pada Diri Ini

23 Juli 2018   14:37 Diperbarui: 23 Juli 2018   14:44 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siapa orang didunia ini yang tidak menginginkan sehat. Semua orang pasti ingin sehat, baik sehat jasmani maupun rohani. Baik saat didalam rumah maupun sedang dalam perjalanan. Dahulu aku termasuk orang yang tidak bisa untuk berpergian dengan jarak yang jauh. Wajar saja jika setiap ayah dan ibuku pergi jauh, aku tidak pernah ikut. Aku hanya berdiam diri dirumah. Sebenarnya aku tidak mau seperti ini. Tapi aku harus bagaimana? Kata orang minum kopi pahit sebelum berangkat untuk perjalanan jauh bisa menghilangkan rasa mual dan muntah. Aku sudah mencobanya namun tiada hasil. Aku sempat meminum obat warung (antimo) sebelum berangkat dan makan permen agar pikiranku tetap tenang, tapi nyatanya aku tetap saja muntah-muntah. 

Aku bahkan pernah merasa malu pada diriku sendiri. Malu ketika pergi kemana-mana dengan teman aku harus seperti ini. Aku tidak menyalahkan takdir, menurutku ini bukan suatu kutukan dan hal semacam ini pasti ada penawarnya jikalau aku masih tetap ingin berusaha untuk mencari obatnya. Aku sempat pernah ditawarkan meminum tolak angin sebelum berangkat untuk berpergian. Tetapi aku menolak, aku mengganggap bahwa kebiasaanku ini tidak akan sembuh dengan obat apapun. Entahlah aku pun tidak tahu mengapa dulu aku beranggapan seperti itu.

Aku semakin tumbuh besar hingga akhirnya aku mulai merasakan dunia perkuliahan. Jarak dari rumahku ke kampus cukup jauh, karena itulah orang tuaku memaksaku untuk mencari kontrakan di sekitar kampus. Tetapi walaupun begitu aku harus tetap pulang pergi dahulu sebelum aku tinggal di kontrakan. Hal ini aku lakukan karena dulu aku masih mahasiswa baru, semua berkasku harus aku kumpulkan dalam tenggang waktu yang tidak banyak, belum lagi jika berkas yang aku bawa terdapat kesalahan pun tertinggal. Jadi, aku memutuskan untuk pulang pergi dari kampung (rumah) ke kota besar (kampus). Aku menaiki kendaraan umum (bus) dengan waktu 4 jam lamanya untuk sampai ke kampus. Lagi-lagi aku muntah dalam bus, untung saja aku membawa plastik sebagai wadah kotoranku. Kali ini aku benar-benar malu pada diri ini, hingga aku bertekad ingin sembuh dari penyakit kendaraan seperti ini. 

Akhirnya aku bangkit dan menuruti perkataan seseorang dahulu kepadaku. Iya, minum tolak angin. Awalnya aku ragu, tapi karena aku niat ingin sembuh akhirnya aku minum sebelum berpergian dan alhamdulillah atas izin Allah aku tidak muntah di perjalanan, aku hanya merasakan sedikit pusing kala itu. Seketika aku langsung menelpon ibuku untuk mengatakan bahwa aku tidak lagi muntah didalam bus. Aku benar-benar senang bisa sedikit sembuh dari kebiasaanku ini. Aku memang tidak begitu percaya bahwa ini penyembuhku. Tapi aku harus percaya bahwa berkatnya aku tidak lagi menjadi wiwi yang suka muntah dalam perjalanan jauh. Thanks God. Engkau sembuhkan aku lewat usaha yang giat serta obat ini.

Ada kalanya kita harus tetap terus berusaha atas apa yang kita inginkan. Allah bukan tidak ingin memberi jalan, hanya saja mungkin Allah ingin mellihat seberapa jauh hambanya berjuang untuk keinginannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun