Dia Nggak Ikut Demo, Dia Cuma Mau Antar Makanan.
Namanya Afan Kurniawan. Seorang driver ojek online. Meninggal dunia saat demo besar-besaran.Banyak yang mengira dia ikut aksi. Tapi ternyata tidak. Afan katanya cuma mau menyebrang jalan untuk antar pesanan makanan. Sederhana. Sesuatu yang mungkin dia lakukan puluhan kali setiap hari.Tapi hari itu, takdir berkata lain. Afan tumbang di tengah keramaian, di tengah suara klakson dan teriakan, di antara ribuan orang yang sedang memperjuangkan nasibnya masing-masing.Dia nggak bawa spanduk. Nggak orasi. Nggak ikut konvoi. Dia cuma mau kerja. Cuma mau nyelesaikan satu orderan lagi. Tapi nyawanya justru jadi korban dari situasi yang di luar kendalinya.Kejadian ini bikin kita mikir betapa rapuhnya nasib pekerja harian seperti driver ojol. Dianggap mitra, tapi tak punya perlindungan. Bekerja di jalan, tapi tak punya jaminan keamanan. Selalu jadi bagian penting dari kehidupan modern kita, tapi sering kali tak dianggap penting.Afan hanyalah satu dari banyak wajah di balik aplikasi. Tapi kisahnya jadi pengingat bahwa di balik jasa antar itu, ada manusia. Ada yang bisa jadi ayah, suami, anak, atau tulang punggung keluarga---yang hidupnya dipertaruhkan di jalanan tiap hari.Dia tidak terlibat dalam demo. Tapi dia tetap jadi korban dari sistem dan situasi yang semrawut.Semoga Afan diberi tempat terbaik di sisi Tuhan. Dan semoga kita semua---baik pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat---lebih sadar bahwa keselamatan dan hak hidup layak bukan cuma milik mereka yang berseragam, tapi juga milik mereka yang memakai jaket lusuh dan berjuang dijalanan setiap harinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI