Di era yang serba canggih ini, penggunaan teknologi sangat lekat dengan kehidupan manusia. Mulai dari hal-hal kecil dalam rumah tangga, mencuci, memasak, dan segala kegiatan rumah tangga dibantu dengan teknologi.Â
Apalagi ditambah dengan adanya internet yang tidak hanya dapat tersambung pada perangkat komputer namun juga sekarang dapat dinikmati dari gawai. Jadi sangatlah benar istilah dunia dalam genggaman.
Dengan perkembangan internet yang semakin pesat banyak media sosial yang menjadi pilihan bagi orang-orang untuk berkomunikasi baik dengan teman yang secara nyata memang telah ia kenal dan juga yang kemudian ia temukan di dunia maya.
Banyak di antara kita mungkin merasa lebih nyaman jika berkomunikasi tulis lewat media sosial ketimbang berbicara lisan kepada lawan bicara kita. Sebut saja si A, salah satu kerabat saya, yang menyatakan bahwa ia lebih leluasa dan dapat mengutarakan isi hatinya ketika menuliskannya di media sosial.
Ia juga menyatakan bahwa bertemu langsung dengan orang yang sering dia ajak berbalas komen di media sosial malah membuatnya canggung, dia tidak bisa berbicara banyak seperti yang ia lakukan di media sosial.
Dari contoh kerabat saya ini, hal apa saja mungkin bisa terjadi jika kita tidak bijak menggunakan media sosial, salah satunya selingkuh perasaan.
Istilah selingkuh perasaan bukanlah hal yang baru, ini menggambarkan bahwa seseorang yang telah berpasangan namun merasa lebih nyaman dengan orang lain, walaupun tanpa adanya kontak fisik.
Dengan adanya media sosial, selingkuh perasaan akan sangat mudah terjadi bagi orang-orang yang tidak bisa menahan diri dari godaan, yang memiliki kecenderungan tidak bisa menggungkapkannya lewat kata-kata secara langsung.
Seseorang yang jika perasaan atau hatinya lebih nyaman ketika berkomunikasi dengan lawan jenis yang bukan pasangannya, lebih sering curhat bahkan masalah pribadi, lebih sering menghabiskan waktu untuk memperhatikan orang yang bukan pasangannya tersebut walaupun hanya di media sosial tetap saja merupakan selingkuh.
Mungkin kita semua pernah mendengar ada beberapa orang yang menemukan pasangannya lewat media sosial padahal tidak pernah bertemu secara nyata, nah kira-kira menurut saya seperti itu pula yang terjadi jika seseorang terlibat selingkuh perasaan lewat media sosial.
Jika sesorang yang belum menikah menjalin perasaan di media sosial lalu akhirnya bertemu secara nyata dan memutuskan untuk meresmikan hubungan, maka apa yang akan terjadi jika seseorang melakukan selingkuh perasaan di media sosial ?