Mohon tunggu...
Muhammad Wisnu Danang
Muhammad Wisnu Danang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi

Seorang mahasiswa yang sedang mengampu pendidikan dalam ilmu sosiologi. Seseorang yang memiliki hobi membuat artikel opini dan menggunakan ilmu sosiologi sebagai pisau analisis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Virtual Youtuber (Vtuber) dan Pertukaran Sosial di Dalamnya

6 Desember 2022   16:52 Diperbarui: 6 Desember 2022   17:11 1997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vtuber-vtuber ternama dari Indonesia (sumber : Virtual Youtuber Wiki Fandom)

Orientasi konten di media sosial semakin bervariasi seiring dengan percepatan digitalisasi di masyarakat. Berbagai trend yang banyak bermunculan di masyarakat membuktikan bahwa pasar hiburan semakin terspesifikasi sehingga memungkinkan masyarakat untuk memilih berbagai konten yang sesuai dengan preferensi mereka. Berbagai platform juga menghiasi dunia digital masyarakat yang ditandai dengan lahirnya berbagai aplikasi atau situs hiburan seperti Tiktok, Twitch, YouTube, Spotify, dan lain-lain. 

Para kreator pun turut hadir diberbagai platform media komunikasi untuk memuaskan hasrat hiburan masyarakat. Tidak sedikit dari mereka yang menggantungkan hidup mereka di platform-platform media komunikasi karena memiliki potensi pasar yang menguntungkan dan tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga, hanya berbekal internet dan perangkat keras saja seseorang sudah dapat berkarya di media sosial. Mereka yang berkecimpung di dunia hiburan digital ini sering disebut sebagai content creator atau pencipta konten. 

Para pencipta konten ini tersebar dalam berbagai segmen hiburan dari mulai bermain gim, blog video, product review, sampai hanya sekedar berbicara atau berinteraksi dengan penggemar. Salah satu pasar hiburan yang besar dan cukup menjanjikan adalah bermain gim. Tidak dipungkiri bermain gim merupakan salah satu kegiatan yang banyak digemari oleh masyarakat, hal itu dikarenakan gim dapat mengisi waktu luang dikala bosan dan sering kali menawarkan gameplay atau cerita yang patut untuk diikuti. Bagi mereka yang tidak berkesempatan untuk mencicipi sebuah gim dikarenakan tidak memiliki waktu luang atau perangkat keras yang memadai, banyak yang mengalihkannya dengan menonton orang lain bermain gim di berbagai platform media komunikasi. Salah satunya adalah mereka yang dikenal dengan istilah Virtual Youtuber atau Vtuber.

Vtuber sendiri merupakan seorang pencipta konten yang memfokuskan dirinya pada konten live streaming dan bermain gim. Mereka memiliki karakteristik berupa karakter anime sebagai pembawa acara yang menggantikan wajah asli mereka. Vtuber erat kaitannya dengan budaya anime yang berasal dari Jepang karena memiliki artstyle yang sama persis dengan anime-anime kebanyakan. 

Fenomena Vtuber sendiri muncul pertama kali di tahun 2007 dengan kehadiran Hatsune Miku sebagai vokal synthesizer yang dibuat oleh Crypton Future Media menggunakan software milik Yamaha yang bernama "Vocaloid". Vtuber sendiri merupakan karakter berbentu tiga dimensi atau dua dimensi yang dibuat menggunakan perangkat keras dan berbagai perangkat lunak untuk menangkap berbagai gerak tubuh, ekspresi wajah, pergerakan pakaian, dan penyelaras bibir sehingga seorang Vtuber dapat berinteraksi melalui gawainya tanpa perlu memunculkan wajah aslinya. Hal tersebut dikarenakan telah digantikan oleh Virtual Character yang mencerminkan bentuk ideal diri mereka sendiri. 

Melalui penelitian yang pernah dilakukan oleh Liudmila Bredikhina dengan judul "Designing identity in VTuber Era" menyebutkan bahwa 71 persen dari total 95 responden (sekitar  67 responden) di antaranya menganggap bahwa kepribadian virtual character mereka merupakan kepribadian asli yang dilebih-lebihkan agar terlihat positif, baik, optimis, imut, atau keren yang bertujuan untuk menghibur penggemar mereka. Data tersebut diambil dengan komposisi 40 persen Vtuber berasal dari inggris dan 31 persen berasal dari Jepang. Penggemar Vtuber sendiri merupakan konsumen yang mayoritasnya menyukai anime atau manga atau penyuka budaya Jepang atau sering disebut dengan wibu. Interaksi antara Vtuber dan penggemarnya sering kali dilakukan melalui fitur donasi dan kolom komentar di berbagai platform media informasi seperti YouTube, TwitchTV, dan lain-lain.

Interaksi secara langsung melalui fitur donasi dan kolom komentar merupakan salah satu daya tarik terbesar mengapa para Vtuber memiliki banyak penggemar di masa sekarang. Dengan berinteraksi, para penggemar dapat mengenal lebih jauh Vtuber favoritnya dan merasa seperti memiliki hubungan personal dengan Vtuber tersebut, bahkan tidak sedikit dari para penggemar Vtuber yang rela mengeluarkan sejumlah uangnya agar mendapatkan perhatian dari sang Vtuber idolanya. Dan tidak sedikit juga Vtuber yang melakukan berbagai tantangan atau permintaan dari para penggemar sebagai bentuk hiburan yang bisa memuaskan penggemar atau biasa disebut dengan fan service. Interaksi yang dilakukan secara timbal balik ini dapat dianalisis secara sosiologis melalui teori pertukaran sosial. 

Teori pertukaran sosial sendiri melihat berbagai hubungan-hubungan sosial sebagai bentuk hubungan timbal balik yang saling menguntungkan satu sama lain. Agen yang ingin melakukan hubungan sosial tidak serta merta melakukan interaksi sosial tanpa memiliki tujuan yang ingin diraih, terdapat cost and reward yang perlu dipertimbangkan untuk melihat kelayakan suatu hubungan sosial yang dijalani. 

Dalam pertukaran sosial, timbal balik merupakan imbalan atau reward terbaik yang dapat seseorang raih dari suatu interaksi sosial, artinya ada sesuatu yang harus diberi dan ada sesuatu yang harus diterima. Selain aturan timbal balik, pertukaran sosial juga melihat negosiasi sebagai suatu aturan yang diharapkan dapat mencapai kesepakatan bersama yang menguntungkan (Cook & Emerson, 1978; Cook, Emerson, & Gillmore, 1983). Kesepakatan dalam negosiasi ini sering terjadi secara eksplisit dan sering menjadi bagian dari transaksi ekonomi di mana dapat berlangsung baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang selama kedua belah pihak masih merasa diuntungkan atau setidaknya tidak merasakan kerugian.

Dalam kasus Vtuber yang sedang marak di jagat media sosial, banyak yang beralih menjadi seorang Vtuber karena melihat pertukaran sosial yang menjanjikan di dalamnya. Terdapat timbal balik yang cukup menggiurkan di mana seseorang hanya dengan bermodalkan karakter virtual dapat meraih berbagai benefit baik secara ekonomi maupun sosial. Secara ekonomi, seorang Vtuber tentu akan memiliki pendapatan dengan memanfaatkan fitur donasi di mana di dalamnya terdapat berbagai pilihan fan service yang biasanya berisi berbagai tantangan yang bisa dipilih oleh penggemar. Sedangkan secara sosial, seorang Vtuber (khususnya yang sedang naik daun) dapat menaikkan status sosial mereka di dunia maya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun