Mohon tunggu...
Wisnu Ruslly Pratama
Wisnu Ruslly Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan adalah perjuangan

.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

New Normal yang Tak Normal

23 Juni 2020   14:35 Diperbarui: 23 Juni 2020   14:34 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wabah covid-19 mengubah tatanan masyarakat dunia. Guna mencegah penularan virus ini, masyarakat diminta untuk tidak kemana-mana dan berdiam dirumah saja. 

Dari mulai sekolah, bekerja bahkan beribadah dilakukan dirumah. Kondisi seperti ini dilakukan hampir seluruh masyarakat diberbagai belahan negara guna mencegah penyebaran virus covid-19.

Kondisi seperti ini berdampak pada beberapa sektor khususnya di bidang ekonomi. Hal ini lah yang memaksa sejumlah negara melonggarkan kebijakan terkait dengan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB). 

Untuk itu pemerintah meminta masyarakat beradaptasi dengan pandemi. Harapannya perekonomian Indonesia bisa pulih kembali seperti sedia kali. Pemerintah sendiri telah menyiapkan sejumlah tahapan guna memulihkan perekonomian, sejumlah sektor akan segera kembali dibuka kembali agar roda perekonomian keembali berputar.

Selanjutnya, secara bertahap pemerintah akan membuka sektor-sektor lainnya seperti parawisata, perhubungan, manufaktur, pendidikan, hingga perdagangan baik itu pasar modern maupun pasar tradisional. Pemerintah yakin dengan tatanan kehidupan baru ini akan menyelamatkan perekonomian Indonesia.

Kebijakan new normal ini dinilai terlalu dini. Pasalnya, Indonesia belum menang melawan virus ini.

Seharusnya pemerintah harus banyak belajar dari pengalaman negara yang sudah dianggap berhasil menangani virus ini seperti Korea Selatan. Yang melonggarkan aktivitas masyarakat dan bersiap transisi menuju new normal. Namun, alih-alih berhasil menerapkan skenario new normal, yang terjadi malah ledakan kasus baru di negara tersebut.

Benar saja bahwa hal serupa menimpa Indonesia, kasus pertumbuhan covid-19 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Seharusnya pemerintah memikirkan kesehatan masyarakat terlebih dahulu, ketimbang pertumbuhan ekonomi. Karena mungkin masyarakat kurang begitu siap dan masih kurangnya pehamahaman mengenai new normal  ini. Sehingga kasus pertumbuhan covid-19 membludak.

Jika sudah begini, perekonomian Indonesia pun akan sulit berjalan kalau wabah belum diatasi, karena kesehatan masyarakat perlu diperkuat terlebih dahulu. Pedomannya harus aman dulu baru produktif, bukannya produktif dulu baru nanti aman.

Ini yang seharusnya pemerintah perlu benar-benar diperhatikan, karena mau tidak mau pemerintahlah yang memegang wewenang mengeluarkan segala kebijakan terkait situasi dan kondisi ditengah wabah seperti ini. Walaupun masyarakat juga wajib ikut serta dalam mencegah penanganan wabah ini, akan tetapi masyarakat hanya melakukan dan mentaati kebijakan apa yang pemerintah keluarkan.

Harapannya semoga pemerintah segera mengeluarkan kebijakan lebih lanjut dan benar benar fokus dalam penanganan covid-19 ini. 

Karena Keselamatan nyawa masyarakat adalah hal yang paling terpenting dari hanya sekedar pertumbuhan ekonomi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun