Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tahi

7 Januari 2010   17:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:34 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

postingan ini untuk anda yang jeli. yang belum jeli, semoga tertulari menjadi jeli atau setidaknya berniat untuk jeli. jeli membuat hidup lebih berwarna-warni dan nikmat untuk disyukuri. postingan ini masih soal yang tidak penting seperti postingan saya selama ini. dan untuk hal tidak penting ini, saya sebenarnya pernah mengunggahnya sebelum istana saya tinggal pergi. namun, karena masih saja ada yang mencari-cari dan tampaknya tidak mendapati, ijinkan saya bahas lagi. jika sudah tahu dan merasa jenuh, tinggalkan saja postingan ini. nah, untuk yang masih mencari dan belum mendapati, soal tidak penting itu kali ini adalah soal tahi. orang lain mungkin menyebutnya bukan tahi, tapi kami, setidaknya saya mengenalinya sebagai tahi. tahi ini bukan sembarang tahi karena menempelnya tepat di sisi kanan dahi. dan dahi kanan itu bukan sembarang dahi kanan karena menjadi dahi kanan pemimpin negeri. terhadap tahi itu, banyak orang mulai mencari. kapan penghilangan atau operasi itu terjadi. sebagai yang gemar dengan hal-hal tidak penting, saya juga mencari-cari ketika mendapati tahi itu hilang dari sisi kanan dahi. dalam pencarian itu, saya mendapati, tahi itu hilang dari sisi kanan dahi ketika saya sedang cuti dan istana tidak banyak kegiatannya alias sepi. berdasarkan catatan tentang hal-hal tidak penting, tahi itu hilang dari sisi kanan dahi sebelum januari. tepatnya tiga tahun dari januari kali ini. meskipun selama ini anda tidak jeli atau belum jeli, anda pasti tahu apa yang saya maksud dengan tahi satu ini. lalat yang difitnah telah berhajat di sisi kanan dahi mungkin kaget karena mendapatinya kini kinclong sekali. atau jangan-jangan, lalat itu senang juga mendapati sisi kanan dahi yang bisa dibom lagi. tapi, apa saat ini lalat itu masih berani? bukankah penjaganya saat ini banyak sekali. bisa-bisa, sebelum beraksi, lalat itu diendus dan digonggongi. maklum, hari-hari belakangan ini anjing yang dibina pemilik dahi sedang galak sekali. salam lalat atau laler sebagai mana orang jogja menamai. [caption id="attachment_50054" align="alignnone" width="499" caption="pak beye asli dengan ciri di sisi kanan dahi sedang dicukur oleh tukang cukur pribadi. di koridor istana saya ambil foto ini. (2007.wisnunugroho) "][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun