Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Rokok dan Pak Beye

18 Maret 2010   10:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:20 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

sebagai politisi atau mungkin juga pribadi paling populer di indonesia, pak beye memang cukup arif dan bijaksana. kesadaran akan popularitasnya itu membuat pak beye waspada akan kemungkinan pemanfaatan popularitasnya oleh pihak mana pun juga yang ingin mengeruk keuntungan semata. karenanya, meskipun industri rokok di tanah air telah menyumbang lebih dari 50 triliun setiap tahun untuk anggaran negara, pak beye jarang sekali memberi apresiasi untuk industri satu ini. sangat bisa dipahami kearifan dan kebijaksanaan pak beye soal satu ini. kalau terlalu sering memberi apresiasi untuk industri rokok, bisa jadi pak beye didemo dan melorot popularitasnya lantaran tidak mencegah industri yang membuat rakyatnya yang umumnya miskin kecanduan dan terjerak di dalamnya. namun, jarang tidak berarti tidak pernah. untuk kejarangan itu, pak beye cukup selektif dalam arti pilih-pilih untuk memberi apresiasi bagi industri rokok. pilih-pilihnya pak beye pastinya sangat terpilih karena yang dipilih memang sang juara. ya sampoerna. dari lima tahun kerap main ke istana dan ikut pak beye beraktivitas, seingat saya, hanya satu merek rokok saja yang diapresiasi pak beye. bentuk apresiasinya tentu saja tidak dengan menikmati produknya dengan membakarnya. setahu saya, pak beye bukan perokok seperti juga saya. bentuk apresiasi pak beye adalah datang ke salah satu pabrik sampoerna saat pulang kampung ke pacitan, april 2006. di pabrik sampoerna yang umumnya mempekerjakan para perempuan dengan penutup saluran pernafasan itu, pak beye disambut dengan istimewa. wajar, karena yang datang adalah kepala negara yang juga kepala pemerintahan yang sedang pulang ke kampungnya. namun, entah kebetulan atau tidak, pabrik sampoerna yang diresmikannya adalah pabrik sampoerna ke-31. hmmm, anda masih ingat 31 kan? kalau tidak, saya bantu beberapa. 31 adalah gabungan dari angka kelahiran pak beye yaitu 9+9+4+9=31. angka 31 juga menjadi nomor urut partai yang didirikan dan dibina pak beye dalam pemilu legislatif 2009. dengan nomor 31, partai demokrat menjadi juara dengan jumlah suara tiga kali lipat dari perolehan lima tahun sebelumnya. mungkin itu kebetulan belaka seperti juga kebetulan-kebetulan lain yang kerap ada di sekitar pak beye. anda tentu masih ingat tentang tanggal tewasnya dua dari tiga teroris paling berbahaya di indonesia dan asia tenggara yaitu dr azahari dan dulmatin. ya, keduanya tewas tanggal sembilan. anda pasti juga masih ingat apa yang dilakukan pek beye setelah keduanya tewas di tanggal sembilan? semua memang kebetulan adanya. kembali ke soal rokok. selain datang meresmikan pabrik sampoerna ke-31 yang memproduksi rokok dengan merek dagang 234 alias dji sam soe, pak beye juga bersedia mampir ke satu-satunya stand di istora senayan, jakarta yaitu stand sampoerna. di stand itu, pak beye berhenti dan mengapresiasi serta membubuhkan tanda tangan untuk upaya sampoerna menjaga kesehatan masyarakat dengan bola voli. agak aneh sebenarnya, rokok yang sudah pasti adalah racun, membahayakan kesehatan, dan menjadi perangkap kemiskinan bisa menjaga kesehatan masyarakat. tapi sudahlah, biar urusan rokok dan kesehatan masyarakat ini menjadi urusan muhammadiyah dengan fatwanya atau mereka yang memang mendalaminya. di postingan ini, saya hanya ingin berbagi saja tentang hal paling jarang yang dilakukan pak beye. dan untuk hal paling jarang itu, pak beye melakukannya untuk sampoerna saja. anda masih ingat sampoerna kan? salam sembilan. [caption id="attachment_96858" align="alignnone" width="500" caption="sejumlah foto pak beye dengan berbagai gaya dijual di gelora bung karno saat kampenye pilpres 2009. sebatang puntung rokok penjual dibuang di sekitarnya. (2009.wisnunugroho)"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun