Mohon tunggu...
Iast Wiastuti
Iast Wiastuti Mohon Tunggu... Menyenangi hal-hal yg beraktualisasi ke masyarakat

Mengembangkan 12 destinasi pesisir Jakarta Utara demi terciptanya kesejahteraan masyarakat, meningkatkan perekonomian, menghapuskan kemiskinan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Anak Warga Liar Punya Identitas (Edison, Anak Anjing Saja Punya Akta)

7 Januari 2011   04:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:52 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Edison Sianturi Kasudin Pendudukan dan Catatan Sipil Jakarta Utara mempunyai terobosan dan gaya tersendiri dalam memberikan akta dan surat-surat kependudukan. Bahkan dirinya melakukan tugas-tugasnya dengan menjunjung azas kemanusiaan dan Ketuhanan. Seperti inspirasi pembelian anak anjing yang ternyata mempunyai surat identitas.

"Saya bersama anak waktu membeli anjing kaget ternyata binatang saja mempunyai surat identitas, masak anak manusia yang lahir di jalan atau yang dibuang orangtuanya tida bisa memiliki. Saya langsung memberi kepada anak-anak yang baru lahir tersebut akta kelahiran,"ujar Edison kepada wisatapesisir.com menyebutkan ada 230 ribu jiwa yang hidup di lahan abu-abu kota Jakarta Utara tak memiliki identitas DKI Jakarta.

Banyaknya tanah kosong dan pemukiman kumuh dengan penghuni yang tidak jelas asal-usulnya justru membuatnya semakin tertantang menertibkan problem kependudukan di wilayah abu-abu tersebut.

Edison sadar betul dengan tantangan itu, karena wilayah yang disebutnya abu-abu di Jakarta Utara, jumlahnya bukan satu tempat. Tapi, juga terdapat di beberapa lokasi seperti, Kampung Beting Kapukmuara, sepanjang rel Pademangan, hingga Taman BMW Tanjungpriok. Kondisi itu membuatnya semakin tertantang untuk dapat membina masyarakat, terutama di bidang administrasi kependudukan.

"Pembinaan terhadap masyarakat akan pentingnya kartu identitas dan surat penting serta penyelesaian identitas pada masyarakat di daerah abu-abu, itu yang terpenting dalam tugas saya," kata Edison .

Diakuinya, hingga saat ini masalah yang ada belum dapat terselesaikan seluruhnya, karena sulitnya status kependudukan pada masyarakat tersebut. Namun, lewat tangan dinginnya, dalam setahun sebanyak 800 ribu orang dari 1,6 juta jiwa atau sekitar 50 persen dari jumlah total penduduk Jakarta Utara telah mendapatkan layanan KTP dan KK berbasis nasional. "Targetnya, pada 2011, seluruh masyarakat di Jakarta Utara telah semuanya terlayani," kata pria yang tinggal di Sunter, Jakarta Utara ini.

Pria yang lahir di Siborong-Borong, Tapanuli Selatan ini juga berhasil menggulirkan 2.100 akta kelahiran. Tak heran, gebrakan yang dilakukan pria bertubuh gemuk ini mendapat apresiasi dari Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono.

Sebelum menjadi pejabat, ayah dua orang putri kelahiran 17 Juni 1958 ini semasa kecil mengenyam pendidikan Sekolah Rakyat di Butar, Siborong-Borong pada 1968, kemudian SMPN 1 Siborong-Borong, Tapanuli diselesaikannya pada 1973.

Meski hidup sebagai anak dari keluarga berkecukupan, terlebih sang ayah merupakan seorang dokter yang mengepalai sebuah rumah sakit di Tapanuli, ternyata tak membuat Edison malas berjuang untuk menggapai cita-cita hidupnya. Tekad bulat untuk mendapatkan kesuksesan hidup, membuat Edison nekad merantau ke Jakarta pada 1973.

Di SMA Negeri 2 Jakarta, untuk pertama kalinya Edison mengenyam pendidikan tingkat atas di pulau Jawa, dan ia pun berhasil lulus pada 1976. Selepas SMA, dan di tahun yang sama, Edison pun melanjutkan kuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta dan lulus dengan gelar Sarjana Administrasi Niaga pada 1986.

"Walau saya lulusnya lama, tapi ada yang saya kerjakan. Saya nyambi bekerja sebagai marketing. Pada 1982 di mana saya masih kuliah, saya sudah bekerja di Pemda DKI Jakarta. Jadi bisa dibilang kuliah saya dulu sambil kerja," kelakar pria penggemar film action ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun