MANIVESTASI TUHAN.
Pulau Bali adalah  manivestasi  Tuhan. Pagunungan membentang dibagian tengah ,  dari ujung barat sampai ujung timur. Konon lereng pegunungan alam Bali berhutan cukup lebat. Beraneka kayu  yang berkualitas baik tersedia  cukup banyak .  Aneka satwa hidup damai didalam hutan.
Intensitas hujan cukup tinggi, memberi kesuburan kepada tumbuhan. Bagian air hujan yang meresap kebumi menjadi cadangan air tanah berkelanjutan. Lembah lembah menghijau, air danau nya  jernih , mata air tersebar  dibagian hilir, mengalir sepanjang tahun ,  sungainya  berjejer , membagikan air  untuk  tumbuhan, binatang dan manusia , akhirnya menuju laut biru.
Tanah yang subur, kondisi alam yang aman, suasana  yang damai , pemandangan indah dan  lingkungan yang asri, adalah   titipan anak cucu  yang mesti dijaga, dipelihara, dikelola dan dinikmati untuk kesejahteraan bersama.  Disini manusia Bali hidup, berkreasi  dengan kemurahan alam , untuk   semua generasi, dari masa lampau, sekarang dan yang akan datang.
Penduduk Bali  mayoritas beragama Hindu, memiliki kearifan local memelihara kekayaan alam dan semua hasil ciptaan Tuhan. Tuhan, bumi, leluhur, manusia ,ternak ,tanaman, senjata, buku, alat kesenian, tempat ibadah, pristiwa alam, pristiwa penting pribadi, keluarga, masyrakat dan Negara, semuanya  memiliki hari peringatan  dengan ritual  sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan, dan member makna bagi kelangsungan hidup                                                               .                             Ritual memberi makna agar tercapai keselamatan menuju kesejahteraan bersama. Untuk mencapai tujuan hidup sejahtera itu maka dilakukan langkah nyata. Langkah nyata kepada manipestasi Tuhan mesti berlanjut, tak pernah mandeg ditengah jalan.
KASIH SAYANG TUHAN
Gunung menghambat gerak awan, membantu proses hujan. Humus menahan air hujan,   Air yang tertahan, kemudian  secara perlahan mengalir kehilir dipermukaan dan  dibawah tanah. Kondisi ini mengurangi  limpasan air atau  banjir dimusim hujan,  dan mengatur aliran air dimusim kemarau. Air tersedia sepanjang tahun.  Air adalah sumber daya alam, kebutuhan utama bagi kehidupan. Humus memberi hara kesuburan  untuk tanah.  Bali bersyukur memiliki sumber daya alam itu.                                                                                                                                                                  Hutan menyediakan aneka tumbuhan , memelihara aneka satwa dan  memiliki keindahan  sehingga tersedia kenikmatan  hidup setiap hari . HUtan menyimpan benih dan  bahan untuk dikembangkan atau diberdayakan dan digunakan bagi kebutuhan hidup, lahir dan bathin. Hutan melindungi tanah, satwa dan manusia dari ancaman bencana, tanah longsor, banjir, suhu panas,angin kencang dan polusi . Hutan menjadi pelindung pertahanan hidup masa kini dan masa  depan bagi umat manusia .                                                                                                                                            Lahan pertanian Bali berada dihilir deerah hutan , melebar sampai kepantai ,berteras teras,  sangat  subur dan indah. Lahan ini punya peran penting bagi persediaan aneka bahan pangan . Dengan manajemen pertanian yang baik dan benar,  Bali  bisa swasembada bahan pangan,   beras , daging , buah buahan dan sayuran .  Lahan pertanian Bali juga sebagai  penghasil komoditas ekspor  dan   bahan unuk  kerajinan.
Hutan dan lahan pertanian merupakan obyek wisata gratis dan laboratorium alam yang murah. Pengelolaan lahan pertanian, penampilan setiap tahapan perkembangan aneka jenis tanaman memiliki daya tarik, keindahan dan memberikan kenikmatan. Segala proses dan aktivitas pengelolaan pertanian,perkebunan, peternakan dan perikanan memiliki peluang untuk pelatihan dan penelitian bagi peningkatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemakmuran pertanian   sangat berperan bagi kegiatan sosilal di Bali . Kemakmuran adalah wujud  nyata Tri Hita Karana sebagai kearifan local , konsep keharmonisan yang menjadi magnet kerukunan hidup, daya tarik wisatawan dan daya tangkal pengaruh negative.
Kegiatan ritual agama di Bali, sebagai wujud rasa syukur warga kepada Tuhan,  sangat banyak  membutuhkan aneka hasil alam dan olahan  pertanian . Perputaran yang seimbang antara kebutuhan dan produksi lahan di Bali, memberI nilai positif bagi perekonomian Bali. Kebutuhan ritual mesti dapat dipenuhi oleh  pruduksi alam Bali.                                                                                           Vegetasi dan struktur lahan pertanian Bali yang terpola alami dan manusiawi memberi rasa aman dan nyaman terhadap kemungkinan gangguan bencana alam,tanah longsor, suhu udara, polusi udara, angin. Lahan pertanian ini juga sebagai pengendali banjir, konservasi air, area resapan untuk waduk bawah tanah yang bermanfaat untuk dareah bawahan.                                                                    Pertanian Bali sangat berperan bagi perkembangan seni budaya Bali. Banyak inspirasi dibidang seni budaya muncul dari aktivitas dan keberhasilan   disektor pertanian. Seni bangunan, seni tabuh, seni tari, seni suara, seni drama, seni lukis, seni ukir, seni patung dan cerirera rakyat.  budi pekerti, sopan santun dan keramahan masyarakat Bali sangat terplihara oleh seni budaya Bali. Kemakmuran, keamanan , kenyamanan dan keindahan  ini menumbuhkan dan memelihara kedamaian Bali.                                                                                                                                                                          Kedamaian melahirkan kreatifitas . Kreatifitas seni budaya manusia menyatu dengan keindahan  dan kemurahan alam, menjadi daya tarik pariwisata. Pariwisata Bali yang tersohor sampai kini ,  berakar dari sosial budaya dan alam Bali, yang lahir dari konsep keharmonisan hubungan manusia dengan alam. Kreatifitas seni budaya yang berakar pertanian, tidak pernah mandeg. Selalu bergerak maju, seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keharmonisan ini mesti dijaga agar pariwisata Bali tetap memberi kekuatan bagi perekonomian  Bali. Kesejahteraan tercapai karena ada keharmonisan. Fikiran ,perkataan dan perbuatan yang konsisten terhadap alam.                                                                                                                                                          Kemurahan , kelestarian dan keindahan alam , lahan pertanian dan seni budaya  Bali  memberikan kenikmatan setiap hari yang abadi bagi rakyat Bali. Insan luar banyak datang  untuk  ikut menikmati keindahan ini .   Mereka yang cerdas,  dapat mengembangkan peluang kerja, menambah  penghasilan    untuk meningkatkan kesejahteran  bersama .                                                                               Kasih sayang Tuhan diwujudkan oleh kasih sayang alam. Kasih sayang alam , hutan dan lahan pertanian Bali, luar biasa.  Semoga jaya sepanjang masa
GODAAN                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          Kebutuhan aneka bahan pangan di Bali terus meningkat seiring semakin padatnya penghuni dan pengunjung Bali. Kebutuhan bahan ritual juga terus meningkat akibat kesemarakan upacara semakin meningkat. Kebutuhan bahan bangunan terus meningkat, karena banyak pasilitas perlu dibangun.   Sayangnya kebutuhan yang terus meningkat berhadapan dengan melemahnya lahan dan produksi Bali.                                                                                                                                                     Beras,kacang, kedele,bawang putih, gula merah,bawang merah, bahan bumbu lainnya,   yang bisa dihasilkan di Bali, kini semakin banyak harus datang dari luar.  Bahan upakara seperti janur dan kini daun lontar , pisang, apel , peer, sunkis, semakin banyak didatangkan. Kayu bahan bangunan termasuk kayu nangka , batang kelapa, ijuk dan meubel jadi , yang konon bisa diproduksi di Bali namun kini sudah semakin banyak didatangkan dari luar Bali. Harga kebutuhan hidup menjadi relative tinggi .                                                                                                                                                                          Dibidang pendidikan , sebagian generasi muda terpaksa belajar keluar Bali. Padahal jurusan pilihan sudah ada didaerah yang berstatus negeri atau suasta. Apakah itu karena kualitas, daya tampung,  dan atau biaya yang menjadi pertimbangan. Ini berarti banyak uang dikirim keluar untuk peningkatan pendidikan sumber daya manusia, disisi lain banyak putra daerah yang punya strata tiga, terpaksa bekerja diluar daerah  .                                                                                                                                 Bali diserbu oleh tenaga kerja luar. Ada tenaga asing dan bangsa sendiri, mulai dari kualitas manager, sampai pedagang kakilma, pemulung, pekerja bangunan dan pekerja pertanian. Apakah ini karena penduduk local  kurang cukup , kurang mampu, kurang mau, paradigma baru atau lainnya. Upah pekerja untuk pembangunan rumah tinggal  dan mengolah pertanian cukup banyak dikeluarkan untuk tenaga dari luar daerah .                                                                                                              Penghuni local  semakin banyak mengeluarkan  uang. Mestinya penghasilan penduduk local cukup tinggi, tapi ternyata tidak. Peningkatan pengasilan relative kecil . Peningkatan  riil hanya ada pada segelintir penduduk. Yang lainnya  adalah penampilan sementara yang semu. Sesungguhnya  hal itu belum sebanding dengan gemerlapannya pariwisata dari eksploitasi alam dan pengorbanan keluguan penduduk lokal Bali. Banyak  uang yang didapat dari dampak pariwisata dan hasil pertanian ditrransfer keluar daerah  oleh masyarakat,pelaku bisnis dan pekerja luar .                                              Kebutuhan air terus meningkat. Air untuk pertanian dan air minum semaki sulit. Limpasan air hujan terbuang dan banjir semakin besar. Makin banyak aliran sungai  menyurut dan bahkan ada yang kering setelah musim hujan berlalu. Lahan pertanian semakin sulit air. Mata air semakin kecil, dan menghilang. Ini pertanda kondisi  vegetasi hutan dan daerah resapan terganggu. Air bawah tanah semakin besar dieksploitasi. Kapasitas resapan menyusut sejalan dengan kepadatan pemanfatan lahan. Intrusi air laut akan semakin masuk kedalam daratan, sehingga menganggu air bawah tanah daerah tepian .                                                                                                                                              Pembangunan fisik di Bali  sangat bergairah dan serakah. Manusia yang memanfaatkan dan memadati Bali sangat pesat bertambah. Perkembangan rumah tak lagi ramah . Tak dapat dielakkan  hutan ,tebing dan lahan pertanian  semakin luas dijamah. Pembangunan kurang harmonis, menganggu  alam dan  lahan pertanian. Rusaknya  alam dan pertanian Bali membuat resah dan gelisah . Harapan hidup dengan  taksu Bali terancam punah.                                                                                      Alih fungsi lahan pertanian sangat cepat sejalan dengan kecepatan perkembangan pariwisata di Bali. Berbagai sector pembangunan juga ambil bagian dalam alih fungsi lahan. Bangunan pemerintahan , perhubungan, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri , perumahan , akomodasi pariwisata dan lain lain , berlomba menyerobot  lahan pertanian., Alih fungsi lahan menyebar disekitar pusat pusat pertumbuhan, disekitar jalan strategis dekat kota dan desa , ditengah areal sawah atau perkebunan, ditepi sungai dan pantai , bahkan di kawasan hutan dan kawasan lindung .                                                                                                                                                               Tata ruang dan tata bangunan semakin ambulradur . Perumahan semakin padat, pemukiman muncul sporadis dilahan partanian. Sistim jaringan irigasi, sistim drainase pembuangan dan jalan subak terganggu, menyempit dan menghilang,. Terjadi kesulitan mengelola sisa lahan sehingga makin banyak tanah terlantar. Banjir menganggu ke pemukiman. Sampah anorganik seperti plastic, pecahan botol, pakain bekas  bertebaran dipersada ibu pertiwi. Limbah industry, limbah rumah tangga mencemari air. Demam berdarah dan bermacam penyakit baru muncul. Semua karena rusaknya lingkungan .                                                                                                                               Jaringan jalan dan fasilitas umum sulit dikembangkan. Angkutan umum dan transportasi lokal susah, kurang lancar dan mahal. Kebutuhan dan penggunaan terpaksa kendaraan pribadi semakin meningkat,kredit kendaraan baru sangat meriah. Kemacetan semakin merambah semua jaringan jalan, semakin panjang dan lama. Polusi udara karena asap kendaraan semakin meningkat. Debu hitam berterbangan, menelusuri semua jaringan jalan ,masuk gang kecil dan menyelinap kerumah.  Biaya hidup semakin berat, kemelaratan meningkat dan ketimpangan sosial melebar .              Tanah menjadi komoditas jual beli dan pilihan investasi bernilai tinggi. Pembebasan lahan pertanian untuk cadangan pengembangan bisa menjadi pilihan penting investasi spekulasi. Tanah yang telah dibebaskan ter sebut tampak banyak yang terlantar , menunggu waktu tak menentu sehingga mengganggu kesehatan dan keharmonisan lingkungan.                                                               Lewat kemajuan pembangunan , pemindahan hak milik berjalan besar besaran. Keluarga petani terpaksa melepaskan  lahan pertanian , mengejar pekerjaan sector lainnya , dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup. Orang mendadak tampil mewah bermunculan sementara. Rumah , tempat ibadah , kendaraan, ritual dan penampilan semakin keren. Namun tak berselang semusim generasi  miskin baru bertambah.                                                                                               Pelepasan hak milik terjadi antara lain karena terpaksa keadaan. Ada oknum yang berkuasa dan pemain  yang berkolaborasi memaksakan kemauan dan kemampuan mengembangkan investasi. Dalih meningkatkan pendapatan daerah, membangun lapangan kerja, meningkatkan pembangunan daerah, atau meningkatkan pelayananan masyarakat. Lahan ditata,  dikapling , dirayu, diganti rugi,  siap bangun atau terlantar menunggu waktu tak menentu.                                                     Diberlakukan pajak bumi yang tinggi yang berorientasi atas nilai jual bukan atas nilai manfaat. Pemqatangan tanah siap bangun, jaringan irigasi, dan jalan subak terganggu. Biaya produksi tinggi, dibanding nilai produksi. Beban pendidikan, kesehatan, rumah tangga , pembangunan dan sosial bermasyarakat semakin tinggi. . Pemilik lahan kurang berdaya memikul aneka beban