I. TITAH MAHA RAJA
Manyang
dan Tuan Putri Indra Kusuma sedang mebicarakan
tentang latar belakang sang pangeran yang gagah, tampan dan berani yang berasal
dari kerajaan Islam Perlak, sambil menjemur diri dari pancaran sinar mata hari
pagi yang mehangatkan tubuh Indra Kusuma yang baru saja basah kuyup setelah
mandi di kolam telaga.
Maharaja
Indra Sakti membukaRapat Kerajaan yang dihadiri
oleh para petinggi kerajaan. Membahas tentang isu bahwa kerajaan Seudu akan
menyerang kerajaan Indra Purba, serta menindak lanjuti sejauh mana sudah
konfirmasi utusan Kerajaan Indra Purba yang dikirim ke kerajaan Islam Perlak. Mengenai
permintaan bantuan terhadap Kerajaan Indra Purba yang akan diserang oleh
kerajaan Seudu di bawah pimpinan Maharani Nian Nio keturun Cina, sebuah kerajaan yang sangat kejam.
yang sebelumnya Nian Nio telah berhasil merebut sebuah kerajaan secara anarkis
demi tercapainya perluasan daerah, meski targetnya adalah kerajaan yang
sekeyakinan dengan mereka yaitu sama sama beragama Budha.
II. ANGKATAN SYIAH HUDAN
Suasana
istirahat batara dan teman-temannya setalah lembur latihan. Mereka saling
bergurau setelah beberapa hari yang lalu mengeluarkan energi yang ekstra. Suasana
yang sukaria terpancar dari wajah batara yang gagah berani serta senantiasa
mematuhi segala perintah atasan dalam setiap upacara latihan baik formal maupun
nonformal.
Hari
itu penutupan latihan digelar di lapangan tempat latihan. Para Barata serta diberikan
pengarahan sebelum mereka dikirim ke medan
perang.
III. PERSIAPAN PERANG
Penyambutan
angkatan Syiah Hudan di Idra Purba yang disambut baik dan meriah oleh para
pejabat kerajaan serta masyarakat Indra Purba. Pengambutan tersebut dimeriahkan
dengan berbagai acara oelh para masyarakat Indra Purba.
Percakapan
Meurah Johan dan Indra Kusuma di taman kerajaan ketika Tuan Putri Indra Kusuma
sedang duduk di taman kerajaan. Berawal dari situlah Indra Kusuma muali
terkesima dengan Meurah Johan.
Setelah
beberapa lama para tentara Islam Perlak yang di utus ke Indra Purba untuk
membantu serta mendidik masyarakat Indra Purba. Karena mereka melihat Islam
merupan agama yang sangat semprna serta mengatur bagaimana tata cara hidup
sosial dalam kehidupan. Akhirnya masyarat
dan para pejabat kerajaan dengan sukarela memeluk Islam.
IV. PERANG BERKECAMUK
Laporan /percakapan Lili dengan Nian Nio tentang hasil mata-mata Lili
yang telah berhasil memamati kerajaan Kerajaan Indra Purba serta Lili
menceritakan sosok pengeran Meurah Johan yang gagah berani serta ketampanannya
memikat hati setaip wanita yang melihatnya. Mendengar laporan Lili, disatu
sisiNian Nio murka terhadap kerajaan
Indra Purba dan rasanya ia ingin melenyapkannya seketika, tetapi disisi lain ia
merasa terharu kepada pangeran Meurah Johan, seperti ada rasa yang enggan untuk
diucapakan.
Indra Kusuma dan manyang berbicara tentang Meurah Johan saat sedang Mandi
dikolam.
Percakapan Maharani Nian Nio dengan Yap Gowan membahas tentang kondisi
kerajaannya serta persiapan tentara untuk melawan Kerajaan Indra Purba.
V. MAHARANINIAN NIO TERTAWAN
Percakapan
Syehk Ka’an tentang kemenangan kerajaan Indra Purba, yang telah berhasil
menaklukkan beberapa titik kerajaan dibawah kerajaan Nian Nio.
Nono
Yupie Tan, ajudan Nian Nio melaporkan kepada majikannya bahwa angakatan Tarihk
telah berhasil di lereng utara Bukit Barisan Eumpe Awee.
Laporan
batera utama barata tengatang rencana putri Anisah yang berhasil dalam
mematamatai kekuatan serta persiapan kerajaan Seudu.
Setalah
terjadi perperangan yang sangat dahsyat, akhirnya Nian Nio berhasil dikalahkan
Oleh Meurah Johan besrta dengan para pengikutnya. Mereka semua dijakan sebagai
tahanan.
VI. CINTA SEGITIGA YANG RUMIT
Setelah
Maharani menjadi tahanan beberapa hari. Dan akhirnya Maharai masuk Islam tanpa
ada unsure paksaan. Selain itu, seluruh pengikut Maharani juga memilih Islam
sebagai agamanya.
Kareana
melahat Maharani Nian Nio hanya terdiam, seakan dia menampakkan bahwa dia ingin
menjadi selir Meurah Johan.
Meurah
Johan meminta izin pada Idra Kusuma untuk menikah dengan Nian Nio. Indra
kusumapun dengan iklas mengizinkan dia untuk dimadu. Mereka hidup damai dan
rukun bagaikan adik kakak.
VII. KERAJAAN ACEH DARUSSALAM
Percakapan
manyang dan Inrra Kusuma tentang segala sesuaru yang telah terjadi dalam
perjalanya hidup, yang semua iti sudah menjadi qada dan qadar dari yang Maha
Suci.
Musyawarah
besr keraajan tentang penetapan nama kerajaan, setelah berlangsung beberapa
saat dan banyak penewaran-penawaran dari tentang nama kerajaan. Akhirnya sampai
pada titik akhir berdasrkan hasil konvensional para petinggi serta penasihat
kerajaan memetapkan nama kerajaan yaitu Kerajaan Aceh Darussalam.
Meurah
Juhaon diangkat menjadi Sultan Aceh Darussalam. Dalam arara pengukuhan itu,
Meurah Johan menyampaikan Khutbah Kerajaan (Pidato Kenegaraan).
