Mohon tunggu...
Billy Bonay
Billy Bonay Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Jurusan Pertambangan Lahir Besar Papua.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pantaskah Warga Provinsi Luar DKI Membicarakan Pilkada DKI?

25 April 2017   10:55 Diperbarui: 26 April 2017   19:00 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Setelah kemenangan hasil quick count untuk pilkada DKI kemarin membuat para pendukung Paslon No.3 berbahagia dan agak sedikit mengecewakan untuk pendukung paslon No.2, banyaklah orang berkomentar di media tentang kekecewaan mereka dari hasil Pilkada ini terutama mereka yang berasal dari daerah luar Jakarta. Apakah pantas mereka yang berdomisili diluar Jakarta untuk ikut memberikan tanggapan? hingga membuat postingan di media sosial tentang baik buruknya para calon gubernur provinsi yang bukan domisili mereka ini?

Sudah pasti jawabannya adalah Pantas. Negara kita memiliki Undang-Undang yang mengatur tentang Kebebasan mengeluarkan pendapat yaitu UUD pasal 28. Dalam menggunakan hak kebebasan mengemukakan pendapat, kita harus memegang prinsip bebas dan bertanggung jawab. Bebas artinya bahwa segala ide, pikiran atau pendapat kita, dapat dikemukakan secara bebas tanpa tekanan dari siapa pun. Bertanggung jawab maksudnya bahwa ide, pikiran atau pendapat kita tersebut mesti dilandasi akal sehat, niat baik dan norma-norma yang berlaku. Sudahkah kita mengemukakan pendapat kita sesuai dengan akal sehat dan norma-norma yang berlaku?

Sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara tentu saja DKI Jakarta ini memiliki pengaruh yang besar terhadap rakyat Indonesia. Jadi ketika terjadi pemilihan untuk kepala daerah provinsi DKI ini, seluruh rakyat Indonesia pantas untuk mengemukakan pendapat mereka bukan untuk mencampuri urusan provinsi lain, tetapi hal-hal politik dan bisnis yang terjadi di DKI pastilah akan berdampak ke provinsi lain. Sebagai contoh saja ketika rumah DP 0% direalisasikan di Jakarta sebagai program yang disampaikan oleh calon gubernur Anies-Sandi maka sudah pasti rakyat akan berbondong-bondong pindah ke jakarta. Contoh lain seandainya pembangunan infrastruktur untuk kebutuhan rakyat di jakarta berkurang, banjir dimana-mana, sudah tentu berdampak kepada pemimpin-pemimpin negara ini, mengurangi efisiensi kerja mereka dan pastilah negeri ini pun semakin tidak teratur.

Oleh karena itu janganlah takut untuk mengeluarkan pendapat, sebab media sosial dan berita merupakan kekuatan yang besar untuk melakukan perubahan.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun