Mohon tunggu...
Wintara
Wintara Mohon Tunggu... Akademisi Kebijakan Publik

Letak dari berhentinya proses berpikir, mencari jawaban, berdahaga, dan berpenasaran ada pada rasa puas yang terlalu dini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Universitas Lampung 2021 Angkat Isu Terkait Komunikasi Kebijakan dalam Pelestarian Bahasa Daerah Lampung

24 Agustus 2025   13:30 Diperbarui: 24 Agustus 2025   13:30 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lampung, 22 April 2025 -- Seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Made Darme Wintara, berhasil menyelesaikan karya tulis ilmiahnya yang berjudul "Komunikasi Kebijakan dalam Upaya Revitalisasi Bahasa Daerah Lampung di Provinsi Lampung."

Dalam penelitian ini, Darme menyoroti pentingnya komunikasi kebijakan sebagai kunci keberhasilan revitalisasi bahasa daerah. Ia menemukan bahwa komunikasi kebijakan yang efektif hanya dapat tercapai melalui kolaborasi dari empat jenis komunikasi, yaitu:

  1. Komunikasi kebijakan substantif internal,

  2. Komunikasi kebijakan substantif eksternal,

  3. Komunikasi kebijakan prosedural internal, dan

  4. Komunikasi kebijakan prosedural eksternal.

Menurutnya, keempat jenis komunikasi tersebut harus berjalan selaras agar upaya pelestarian bahasa Lampung dapat diimplementasikan secara berkelanjutan dan memberi dampak nyata bagi masyarakat.

Tidak hanya aktif sebagai mahasiswa, Darme juga dikenal sebagai sosok yang memiliki komitmen tinggi terhadap kebahasaan dan kebudayaan. Ia merupakan Duta Bahasa Provinsi Lampung 2023 serta dipercaya menjadi Ketua Ikatan Duta Bahasa Provinsi Lampung 2024. Dengan posisi tersebut, Darme aktif menginisiasi berbagai kegiatan literasi, kampanye penggunaan bahasa daerah, serta mendorong generasi muda untuk bangga menggunakan bahasa ibu.

"Revitalisasi bahasa bukan sekadar persoalan linguistik, melainkan juga soal identitas, kebijakan publik, dan keberlanjutan budaya lokal. Karena itu diperlukan strategi komunikasi yang tepat, agar bahasa daerah tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah arus globalisasi," ujarnya.

Karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi rujukan sekaligus masukan bagi pemerintah daerah, lembaga pendidikan, maupun komunitas masyarakat dalam merancang kebijakan pelestarian bahasa daerah. Melalui sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, upaya menjaga bahasa Lampung diyakini akan lebih kokoh dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun