Dalam konstruksi, terutama rumah tinggal, penting untuk membedakan dua jenis kolom ini. Kesalahan dalam memahaminya bisa berakibat fatal.
Kolom Utama (Structural Column): Sang Tulang Punggung Sejati
Kolom utama adalah komponen inti dari sistem rangka pemikul beban utama sebuah bangunan. Fungsinya adalah menopang beban dari balok-balok utama dan pelat lantai, lalu meneruskannya ke pondasi. Kolom ini ditempatkan pada titik-titik strategis dengan jarak sekitar 3-4 meter dan memiliki dimensi yang lebih besar, misalnya 20x20 cm dengan tulangan pokok berdiameter minimal 12 mm untuk rumah dua lantai. Â Â
Kolom Praktis (Secondary Column): Pengikat Dinding yang Tersembunyi
Kolom praktis adalah kolom non-struktural yang ditanam di dalam pasangan dinding. Fungsinya bukan untuk menopang atap atau lantai, melainkan sebagai pengaku atau pengikat dinding agar tidak retak atau roboh akibat gaya melintang (misalnya dorongan atau getaran). Kolom ini wajib dipasang pada setiap sudut dan pada bentang dinding setiap 3-4 meter, dengan dimensi lebih kecil (misalnya 15x15 cm) dan tulangan yang lebih ramping.Â
Jenis-Jenis Kolom pada Bangunan yang Perlu Anda Ketahui
Memahami klasifikasi kolom pada bangunan membantu Anda memilih jenis yang paling sesuai untuk kebutuhan spesifik proyek.
Berdasarkan Material Konstruksi
Kolom Beton Bertulang: Paling umum digunakan di Indonesia. Merupakan sinergi antara beton (kuat menahan tekan) dan baja tulangan (kuat menahan tarik). Â Â
Kolom Baja: Memiliki rasio kekuatan terhadap berat yang sangat tinggi, sehingga bisa menahan beban besar dengan dimensi yang lebih ramping. Ideal untuk bangunan tinggi dan gudang industri. Â Â
Kolom Komposit: Gabungan profil baja struktural dengan selubung beton. Menghasilkan elemen yang sangat kuat, tangguh, dan memiliki ketahanan gempa yang baik. Â Â