Mohon tunggu...
Windi Andini
Windi Andini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Artikel terkait kesenjangan sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenjangan Ekonomi Antarwilayah di Indonesia

19 Januari 2024   11:05 Diperbarui: 19 Januari 2024   21:10 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Kesenjangan sosial merupakan satu dari sekian permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat global. Seiring dengan masifnya perkembangan ekonomi suatu negara demi tercapainya tingkat kesejahteraan masyarakat, seringkali tidak menjamin pemerataan kesejahteraan itu sendiri. Fenomena kesenjangan masih terlihat di beberapa aspek seperti pendidikan, ekonomi, pekerjaan hingga akses tempat tinggal yang layak. Kesenjangan sosial hadir sebagai akibat adanya pembagian struktur masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu yang didasarkan akan kepemilikan capital atau sumber daya.

Kesenjangan merupakan salah satu keadaan atau kondisi yang tidak seimbang yang terdapat dalam kehidupan sosial-ekonomi masyarakat. Kesenjangan sosial-ekonomi sering kali terjadi di lingkungan masyarakat (Farida, 2019).

Kesenjangan ekonomi merupakan suatu ketidakseimbangan, ketidaksimetrisan, atau merupakan jurang pemisah antara orang kaya dan orang miskin yang semakin melebar di tengah masyarakat (RI, 2010).  Adapun ciri-ciri kesenjangan ekonomi diantaranya ialah adanya perbedaan yang mencolok antara masyarakat golongan atas dan bawah yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

Bahkan Bank dunia mencatat bahwa ada beberapa faktor penyebab kesenjangan ekonomi di Indonesia diantanya; Adanya kesenjangan peluang, konsentrasi kekayaan disegelintir orang, ketimpangan pasar kerja, hingga rapuhnya masyarakat miskin menghadapi guncangan ekonomi (Ahsan, 2021). 

Kesenjangan tersebut dapat menyebabkan ketidaksetaraan dalam akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Wilayah yang mengalami keterbelakangan ekonomi cenderung menghadapi tantangan dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan taraf hidup penduduk, serta menghadapi risiko ketidakstabilan ekonomi jangka panjang. 

Selain itu, kemajuan perekonomian yang tidak merata di setiap wilayah dapat menimbulkan kecemburuan sosial yang memicu terjadinya konflik antarwilayah. Apabila dibiarkan semakin parah, dapat mengganggu kestabilan perekonomian negara. Contohnya saja dalam beberapa kondisi, sebagai daerah yang menjadi pusat kekuasaan politik dan ekonomi, wilayah Jabodetabek mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah soal pembangunannya. Terdapat sejumlah program pembangunan khusus yang didukung oleh pemerintah pusat untuk memperlancar kegiatan yang ada di wilayah ibu kota dan sekitarnya. Sehingga membuat pembangunan di kawasan timur Indonesia relatif masih jauh tertinggal.

kesenjangan ekonomi antar wilayah merupakan dampak buruk dalam pembangun ekonomi yang hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu perlu adanya program-program dari pemerintah yang lebih efisien dan terjamin seperti membangun infrastruktur pedesaan yang layak, sarana akses pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja yang luas hingga mudah di jangkau masyarakat, serta pemerintah juga harus mempunyai aturan dan masyarakat harus bisa bekerja sama dengan pemerintah agar tercipta pembangunan yang berkelanjutan dan merata.

Nama kelompok :

- Windi Andini (044123394)

- Hendra Simalango (044123395)

- M Fajar Ramadhan (044123396)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun