Mohon tunggu...
Windha Safitri
Windha Safitri Mohon Tunggu... Guru - Public Relation

Allah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Belum Meratanya Vaksin pada Tenaga Pengajar Wilayah Kota Bekasi

31 Mei 2021   18:53 Diperbarui: 31 Mei 2021   19:16 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Dampak akibat pandemi covid 19 ini tidak hanya dialami pada sektor ekonomi, sector pariwisata, sector manufactur, sector transportasi, sector social dan sector pangan. Tetapi berdampak juga pada sector pendidikan. Dimana semenjak pandemi covid 19 di Indonesia diumumkan pada bulan Maret 2020, banyak terjadi perubahan pada sector pendidikan, seperti melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau online yang artinya tidak ada pembelajaran secara tatap muka selama pandemi covid 19 pada zona merah.

Dari mulai awal pandemi covid 19 bulan Maret 2020 sampai bulan Maret 2021 ini, Yayasan Pengembangan Anak Indonesia (YPAI) biMBA AIUEO tetap mematuhi anjuran Mendikbud untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Banyak hambatan yang dirasa dari murid biMBA dalam melakukan PJJ ini diantaranya anak yang sudah mulai bosan dengan pembelajaran online.

Sudah setahun biMBA melaksanakan pembelajaran online ini, anak-anak mengeluhkan sangat ingin belajar secara tatap muka di kelas dan bertemu dengan guru serta teman-temannya. Melihat banyak nya anak yang sudah menurun semangat belajarnya, maka kami mencoba untuk memulai pembelajaran tatap muka dengan tetap melakukan protocol kesehatan yang ketat serta pembatasan murid belajar, dimana dalam satu jam belajar hanya ada dua murid dan satu guru secara tatap muka. Itu pun dengan jadwal yang tidak sering, misalnya dalam satu minggu sekali melakukan tatap muka dan sisanya tetap belajar online.

Melihat antusiasme para murid ini juga mengundang banyak murid yang ingin mendaftar, dan belajar secara tatap muka di kelas. Tapi kami juga menyangkan dengan antusiasme anak-anak untuk belajar tetapi sebagai guru pengajar belum ada informasi giliran untuk divaksin sampai bulan Juni 2021 ini. 

Padahal kami sangat mengharapkan bisa divaksin sebagai tenaga pengajar karena guru berhadapan langsung dengan murid saat pandemi ini. Membuat kami sedikit khawatir dan takut karena bertemu dengan anak-anak yang rentan terhadap penyakit dan virus. Jadi kami sebagai orang dewasa harus lebih berhati-hati dalam menjalani protocol kesehatan.

"Jujur saya sebagai tenaga pengajar agak khawatir dan takut karena melakukan pembelajaran tatap muka tapi belum divaksin, sedangakan kami selalu bertemu dengan murid yang berbeda-beda setiap jam belajarnya. Kalau anak-anak kan belum tau apa itu protocol kesehatan dan social distancing jadi mereka gak tau kalo temannya sendiri bisa nularin ke dirinya dan yang lain. Sudah dioptimalin dan maksimalin tentang edukasi covid 19 untuk anak-anak tapi kan memang anak senang main ya jadi kami ga tau apa mereka benar-benar negative atau tidak" ujar Nurlaili, guru biMBA.

dokpri
dokpri
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun