Mohon tunggu...
Windaadewi
Windaadewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hi there,

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Sisi Lain Keistimewaan Jalanan Malioboro

2 Desember 2023   12:18 Diperbarui: 2 Desember 2023   12:33 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di jantung Malioboro yang ramai dan berwarna - warni, terdapat seorang penjual salak gendong yang istimewa. Ia adalah seorang perempuan yang sudah terbilang lanjut usia bernama Marni (52). Dengan rambut putih yang menghiasi kepalanya, wajah keriput yang penuh dengan pengalaman hidup, dan senyumnya yang hangat, Nenek Marni menjadi ikon yang sangat menarik perhatian saya. Ditengah teriknya langit Jogja, setiap hari Nenek Marni mempersiapkan salak gendong yang segar dengan penuh kecermatan. Ia mengumpulkan salak dari pengepulnya, dengan hati- hati ia mengatur lanjut menggendong salak - salak itu diatas sebuah keranjang plastik yang dipikul bahunya.

Nenek Marni memulai perjalanannya di Malioboro saat matahari baru terbit. Ia berjalan perlahan dengan langkah yang penuh kehati - hatian, mempertahankan keseimbangan keranjang salak dibahunya yang kuat. Meskipun terkadang ia merasa lelah dan kaki - kakinya terasa berat, semangatnya tak pernah pudar alih - alih menawarkan barang dagangannya sepanjang jalan Malioboro kepada wisatawan. 

Nenek MArni menjajakan salaknya dengan penuh kehangatan, ia memanggil para pelanggan potensial, " Salak segar, salak manis. Mari cicipi slaak gendong Istimewa! "

banyak hal yang sangat menarik oleh pandangan mata saya dari seorang penjual salak gendong ini. Tidak hanya menjual salak, Nenek Marni juga menyebarkan kehangatan dan kebaikan kepada setiap orang yang menemui dirinya. Ia bercerita tentang salak itu sendiri, memberikan saran untuk memilih yang terbaik, dan bahkan berbagi cerita tentang kehidupan dan pengalaman pribadinya.

Nenek Marni adalah contoh nyata kekuatan dan kearifan yang dimiliki oleh para orang tua. Dengan dedikasinya yang tak tergoyahkan, ia tidak hanya mencari nafkah, tetapi juga memberikan kehangatan dan kebahagiaan kepada setiap orang yang berpapasan dengannya. 

Malioboro akan terus dikenang dan dirindukan oleh semua orang yang pernah bertemu dengan Marni (52), penjual salak gendong orang tua yang istimewa di Malioboro. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun