Mohon tunggu...
Winda Al Mufidah
Winda Al Mufidah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Maliki Malang jurusan psikologi angkatan 2013

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sistem Religi dan Kepercayaan Dalam Masyarakat

3 Mei 2014   03:10 Diperbarui: 4 April 2017   18:06 17495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ilmu antropologi terhadap religi,sebenarnya ada dua hal yang menyebabkan perhatian yang besar,yaitu upacara keagamaan dalam kebudayaan suatu suku bangsa biasanya merupakan unsur kebudayaan yang tampak paling lahir. Yang kedua yaitu bahan etnografi mengenai upacara keagamaan diperlukan untuk menyusun teori teori tentang asal mula religi. Asal mula dari suatu unsure universal seperti religi,artinya masalah mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan ghaib yang dianggapnya lebih tinggi daripadanya,dan mengapa manusia itu melakukan berbagai hal dengan cara- cara yang beraneka warna.

Unsur- unsur khusus dalam rangka sistem religi. Rangka pokok antropologi tentang religi,sebaliknya juga di bicarakan sistem ilmu gaib sehingga pokok itu dapat dibagi menjadi dua pokok khusus, yaitu sistem religi dan sistem ilmu gaib.

Semua aktivitas manusia yang bersangkutan dengan religi berdasarkan atas suatu getaran jiwa,yang biasanya disebut emosi keagamaan,atau religious emotion. Emosi keagamaan itulah yang mendorong orang melakukan tindakan – tindakan yang bersifat religi. Pokoknya, emosi keagamaan menyebabkan bahwa sesuatu benda,suatu tindakan,atau suatu gagasan,mendapat suatu nilai keramat,dan dianggap keramat.

Suatu sistem religi dalam suatu kebudayaan selalu mempunyai ciri- ciri untuk sedapat mungkin memelihara emosi keagamaan itu diantara pengikut-pengikutnya. Dengan demikian emosi keagamaan merupakan unsur penting dalam suatu religi bersama keagamaan dengan tiga unsur yang lain yaitu sistem keyakinan,sistem upacara keagamaan, suatu umat yang menganut religi itu. Para ahli antropologi biasanya menaruh perhatian terhadap konsepsi tentang dewa- dewa yang baik maupun yang jahat;sifat sifat dan tanda-tanda dewa-dewa;konsepsi tentang makhluk-makhluk halus lainnya seperti roh-roh leluhur.

Sistem upacara keagamaan secara khusus mengandung empat aspek yang menjadi perhatian khusus dari para ahli antropologi ialah tempat upacara keagamaan dilakukan,saat- saat upacara keagamaan dijalankan,benda-benda dan alat upacara,orang- orang yang melakukan dan memimpin upacara. Upacara- upacara itu sendiri banyak juga unsurnya,yaitu bersaji,berkorban,berdoa,makan bersama makanan yang telah disucikan dengan doa,berpuasa.

Sub- unsur ke-3 dalam rangka religi adalah sub-unsur mengenai umat yang menganut agama atau religi yang bersangkutan. Secara khusus sub-unsur itu meliputi misalnya soal-soal pengikut sesuatu agama, hubungannya dengan para pemimpin agama,baik dalam saat adanya upacara keagamaan maupun dalam kehidupan sehari-hari.

sumber : Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun