Mohon tunggu...
Winda Irmayanti
Winda Irmayanti Mohon Tunggu... Administrasi - Generasi Milenial

Ibu Rumah Tangga yang selalu menebarkan cinta untuk keluarga ^^

Selanjutnya

Tutup

Healthy

PMS?? Nggak Lagi deh.....

7 Januari 2013   02:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:25 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sejak mengalami menstruasi pertama yaitu kelas 2 SMP, buat aku PMS (Premenstrual Syndrome)adalah hal yang paling menyebalkan dan menakutkan. Setiap bulan harus merasakan nyeri perut bawah yang rasanya seperti pembukaan 4 saat melahirkan, hehehe…. bukan membesar-besarkan, tapi memang itu yang aku rasakan.

Kadang merasa iri dan nggak adil banget kalau melihat teman tapi kok adem ayem saja saat kedatangan sang tamu,nggak ada keluhan apapun. Lha terus kenapa dengan aku? Bahkan saking sakitnya, di sekolah aku pernah pingsan gara-gara nyeri perut. Ada keinginan untuk periksa ke dokter, tapi takut….! Takut divonis punya penyakit yang serem-serem gitu. Ada beberapa teman yang bilang kalau aku bisa nggak punya anak gara-gara nyeri ini. Sedih banget…. Semoga nggak ada apa-apa denganku :’(

Mau nggak mau yang aku andalkan cuma obat sakit kepala yang dijual di toko-toko obat, memang sih agak konyol… tapi setiap kali merasakan nyeriya obat itu yang aku minum, khasiatnya lumayan ampuh buat mengatasi PMS ini walaupun aku sendiri tahu obat ini pasti ada efek sampingnya.

Kalau udah sakit, pengennya rebahan di kamar, nggak mau ngapa-ngapain…. badan lemes, rasanya tulang di pinggang sampai kaki remuk semua, sungguh mengerikan…..

Benar nggak sih kalau ini semua juga dipengaruhi oleh faktor keturunan?

Dulu Ibu aku saat masih remaja juga mengalami hal yang sama, tapi setelah melahirkan dan punya anak, Beliau sudah tidak pernah mengeluh nyeri perut saat haid. OMG !! Apa berarti aku harus melahirkan dulu untuk mengakhiri penderitaan ini?? Hmmmm….. oke lah kalau begitu aku harus bersabar.

Setelah sekian lama merasakan PMS yang cukup menyebalkan, akhirnya aku menikah dan tidak butuh waktu yang lama aku hamil, senangnya bisa mematahkan anggapan teman-teman kalau aku tidak bisa punya anak. Dan selama 9 bulan nggak merasakan yang namanya KeluhanMenstursi, cihuyyy….

Waktu yang dinantikan tiba, aku melahirkan putri pertamaku. Selama kurang lebih 40 hari mengalami nifas dan saat itu tidak ada sakit seperti nyeri haid.

Setelah selesai nifas, 3 bulan kemudian aku mens lagi. Tapi yang ini beda banget, rasa nyerinya sih tetap sama seperti dulu saat belum melahirkan, bedanya kalau sekarang ditambah sering emosi dan kalau jalan pun harus membungkukkan badan karena saking nyerinya :’(

Bawaannya pengen marah, bibir manyun terus, diajak bercanda malah serasa mau ngajak berantem. Kalau sudah seperti ini aku nggak boleh deket-deket sama anak karena emosi yang tidak terkontrol. Suami dan teman-teman sekantor juga mendadak berubah jadi pendiam saat PMS menghampiriku :D

Dan lagi-lagi obat sakit kepala lah yang menjadi dewa penolong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun