Mohon tunggu...
Ignatius Winarto
Ignatius Winarto Mohon Tunggu... Guru SMA Tarakanita 2 Jakarta

Olahraga untuk kesehatan dan kebugaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ideologi Bangsa Indonesia, Pancasila Sakti.!

1 Oktober 2025   07:46 Diperbarui: 1 Oktober 2025   07:53 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Garuda Pancasila (http://detik.com/edu/detikpedia/d-7761770/jumlah-bulu-burung-garuda-pancasila-sejarah-dan-maknanya)

Pancasila sakti, itulah yang dikatakan pada setiap tanggal 1 Oktober, setelah adanya usaha dari Gerakan 30 September yang ingin mengubah ideologi negara. Hari yang diperingati oleh seluruh Bangsa Indonesia sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Pancasila dengan butir -- butir silanya menjadi bukti dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia tetap sesuai dalam kehidupan Masyarakat. Tidak tergantikan oleh ideologi apapun.

Jauh sebelum merdeka, sebelum ada upacara bendera, nilai -- nilai Pancasila sudah ada di kehidupan masyarakat nusantara atau Indonesia. Keadilan bagi seluruh masyarakat, mengajari hidup untuk selalu jujur, tidak boleh mengambil yang bukan hak miliknya. Keadilan dengan memberlakukan sistem hukum yang tegas bagi masyarakat pada masa Ratu Shima (674-695), Kerajaan Kalingga. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan hukum dan pemerintahan, para pejabat dan menteri kerajaan selalu dilibatkan. Yang jadi pertanyaan, mengapa masa sekarang sulit melakukan seperti yang dilakukan Ratu Sima untuk keadilan masyarakat?

Keharmonisan kehidupan beragama nampak jelas adanya toleransi beragama, masyarakat beragama Hindu dan Budha hidup berdampingan rukun, saling menghormati. Maka sering disebut "Di Hyang" atau tempat bersatunya dua kepercayaan Hindu Budha oleh daerah -- daerah di sekitar kerajaan.

            Menengok sekitar abad ke -- 14 M, masa Kerajaan Majapahit, keharmonisan, toleransi, menghormati yang beragama lain tertulis dalam Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular "Bhinneka Tunggal Ika". Dimana masyarakat hidup berdampingan dan rukun walaupun terdapat perbedaan terutama dalam kehidupan beragama yaitu agama Hindu dan Budha. Pun demikian, dalam politik Majapahit, pemerintahan memiliki sistem birokrasi yang jelas dan teratur, selalu mengadakan sidang - sidang untuk mengambil keputusan pemerintahan. Adanya musyawarah mencapai kesepakatan politik. Seperti tertuliskan di Kitab Kertanegara, ditulis oleh Mpu Prapanca. Lalu pertanyaaanya Apa yang membedakan konsep Bhinneka Tunggal Ika masa Majapahit dengan sekarang?

Bahkan bukan hanya Hindu Budha yang memiliki toleransi, Sriwijaya pernah mengirim utusan ke Khalifah untuk meminta mubaligh ke Sriwijaya. Kemungkinan besar untuk mengajarkan agama Islam dan sekaligus hukum -- hukum pelayaran perdagangan masa itu. Bagaimana masyarakat menghormati, menghargai orang lain yang agama dan asal daerah berbeda masa itu?. Situs Candi Bumi Ayu merupakan kekuasaan Sriwijaya, candi bercorak Hindu, akan tetapi peninggalan lain terdapat aliran Tantrayana dan Budha, sebuah gambaran keharmonisan, kerukunan, toleransi khususnya kehidupan beragama.

Para saudagar Islam masuk ke nusantara dari Persia abad ke -- 10 beralian Syi'ah, menyusul kemudian mulai datang para pedagang dari Yaman, mereka merupakan muslim yang beraliran Sunni. Walaupun ada perbedaan akan tetapi tidak terdapat konflik pertentangan di antara kedua aliran tersebut, justru menambah keanekaragaman, membaur menjadi salah satu ciri kekhasan Islam di Nusantara.

Jika ditarik mundur lebih jauh lagi, kehidupan masyarakat nusantara sebelum mengenal tulisan (masa pra aksara), kehidupan manusia purba telah memiliki perilaku religius yang tinggi. Upacara menghormati roh nenek moyang menempatkan sstem kepercayaan masyarakat dan wujud bagaimana mereka menghormati manusia lain seperti yang tergambarkan dalam kehidupan masa kebudayaan Megalithikum. Masa bercocok tanam, bergotong royong, bersama sama mengerjakan lahan dan hasil panenpun dibagi untuk seluruh kelompok masyarakat. Mereka sudah memikirkan kesejahteraan bersama. Masih adakah animisme dan dinamisme pada masyarakat sekarang ini, buktikan jika ada. Jika tidak ada mengapa?

            Ide gagasan mengenai Pancasila sebagai dasar negara, secara historis pedoman hidup masyarakat yang dipakai sampai sekarang benar -- benar digali dan didasarkan  nilai kehidupan yang ada dalam masyarakat Indonesia. Sebuah perjalanan panjang, pemikiran yang cermat, gagasan dan pandangan yang luas mengenai sendi -- sendi kehidupan   sampai terumuskan Pancasila. Pancasila sebagai ideologi, dasar dari seluruh aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebuah warisan hasil proses budaya luhur bangsa ini untuk terus diwariskan pada generasi muda supaya tidak kehilangan akar dan dasar budaya adiluhung.

Pancasila sebagai dasar negara yang ditetapkan dan disahkan  sidang pada sidang PPKI  18 Agustus 1945 memberikan kekuatan yuridis formal Indonesia memiliki suatu pedoman dalam berbangsa dan bernegara Sering muncul pertanyaan, "Masih relevankah Pancasila untuk kehidupan masyarakat sekarang. masyarakat yang modern dan semakin kompleks, jika relevan buktinya apa?"  Unsur -- unsur budaya yang sudah terinternalisasi dalam kepribadian tidak akan hilang. Suatu generasi akan bisa hilang, unsur budaya masih tetap ada dalam masyarakat. Pendidikan menjadi salah satu sarana dan media untuk menginternalisasi budaya dalam kepribadian setiap warga masyarakat. apalagi pendidikan yang langsung dengan mengalami dalam kehidupan seharai -- hari,

Bukan tanpa suatu alasan dalam pidato dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945, Soekarno waktu itu memberikan konsep dasar Pancasila. Konsep Pancasila yang berakar dari kristalisasi nilai kehidupan masyarakat nusantara, yang masa sekarang masih sesuai. Nilai -- nilai religiutas, berketuhanan, menghormati orang yang beragama lain, toleransi banyak ditemui dalam kehidupan sehari hari dalam masyarakat. Musyawarah, gotong royong hidup dan berkembang di berbagai kegiatan dengan berbagai penyesuaiaan bentuk dan pelaksanaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun