Mohon tunggu...
Wina Artin P
Wina Artin P Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FISIP

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menerapkan Komunikasi Asertif dalam Pertemanan

26 Januari 2021   11:03 Diperbarui: 26 Januari 2021   11:23 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi oleh seorang komunikator kepada komunikan melalui sarana dan tujuan tertentu. Pengertian komunikasi dapat dimaknai sebagai proses jalannya dimana kelompok atau individu menciptakan serta menggunakan sejumlah informasi agar saling terhubung dengan orang sekitar. Secara singkat tujuan komunikasi adalah untuk menciptakan kesepahaman diantara komunikator dengan komunikan.

Sedangkan  Asertif adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan orang lain. Dalam bersikap asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dengan mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun merugikan pihak lainnya (Pratanti, 2007).

Manusia merupakan makhluk hidup yang selalu berinteraksi dengan sesama. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial yang artinya, tidak dapat hidup sendiri dan saling membutuhkan. Komunikasi menjadi bagian penting untuk berinteraksi antar manusia, yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sebagai makhluk sosial. Dengan menerapkan komunikasi yang baik dengan sesama, akan menimbulkan dampak yang baik dalam menjalin hubungan dengan orang lain, salah satunya dengan teman.

Menjalin suatu hubungan dengan orang lain tentu tidak selalu berjalan dengan mulus, karena tidak jarang kita menemui hambatan-hambatan komunikasi. Hal ini dikerenakan tidak semua orang dapat berkomunikasi secara terbuka dan tegas dalam mengutarakan perasaan, pendapat, serta ide dengan tetap menghargai hak sesama. 

Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menerapkan komunikasi asertif pada saat berinteraksi, dengan begitu kita dapat menangani konflik dengan baik dan mengutarakanya kepada orang lain dengan cara yang tepat sehingga tidak terjadi hal yang tertahan dalam diri atau perasaan seseorang dan dapat menimbulkan kesan yang baik terhadap diri kita. Komunikasi asertif sangat penting untuk dimiliki banyak orang, namun harus dibentuk dan diterapkan dengan proses pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari kita lebih mudah melatih diri dan menerapkan komunikasi asertif dengan orang lain. Contohnya di dalam hubungan pertemanan, pada saat kita menjalin suatu hubungan dengan orang lain tentu kita tidak boleh mementingkan diri sendiri dan harus menghargai perasaan dan hak orang lain, agar hubungan tersebut bertahan lama dan terjalin dengan baik. 

Jika terjadi suatu perbedaan pendapat dengan teman, kita tidak boleh memaksanya untuk menyetujui pendapat kita karena hal tersebut melanggar hak orang lain untuk berpendapat. Kita harus menangani  konflik tersebut secara asertif, yaitu  kita harus mengekspresikan kebutuhan, pikiran dan perasaan kita secara jelas, jujur dan langsung tanpa merendahkan orang lain sehingga konflik dapat terselesaikan dengan baik.

Setiap orang memiliki perilaku komunikasi yang berbeda. Perbedaan inilah yang menyebabkan perbedaan seseorag dalam menyampaikan perasaan, pendapat dan ide kepada orang lain. Komunikasi asertif dipandang sebagai gaya komunikasi yang paling etis digunakan ketika kita dihadapkan dengan sebuah konflik. 

Manfaat menerapkan komunikasi asertif adalah seseorang tidak akan dikendalikan dengan orang lain, efektif dalam berinteraksi, lebih dihormati dan dihargai orang lain, meningkatkan rasa percaya diri. Bersikap asertif sangat diperlukan agar kita dapat lebih jujur saat menjalin hubungan dengan orang lain. Orang yang kurang asertif akan mudah untuk mengalah, mudah tersinggung atau cemas, kurangnya rasa percaya diri, dan sukar memulai komunikasi dengan orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun