Mohon tunggu...
Wina aditya Safitri
Wina aditya Safitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memperkuat Sektor Industri Pariwisata Halal (Halal Tourism) di Indonesia

12 Maret 2024   23:52 Diperbarui: 12 Maret 2024   23:54 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesjid Raya Sumatra Barat. Source: kemenparekraf.go.id 

            Pariwisata (Tourism) merupakan salah satu sektor unggulan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan nasional Indonesia. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemanparekraf) mencatat pada triwulan III-2023 nilai devisa pariwisata mencapai leih dari USD6 miliar dengan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) pariwisata sebesar 3,76 persen. Capaian ini menjadi rapor biru bagi pariwisata nasional. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, saat memaparkan capaian kinerja Kemenparekraf/Baparekraf dalam Raker dengan Komisi X DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (15/11/2023).

Berdasarkan laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) yang bertajuk The Muslim 500: The World's 500 Most Influential Muslims 2024, Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia dengan jumlah populasi 240,62 juta jiwa pada 2023 dari 280,73 juta jiwa total penduduk Indonesia pada Desember 2023. Maka sudah sepatutnya ini dilihat sebagai peluang yang besar dan potensial dengan menggabungkan konsep wisata dan nilai-nilai islam, sehingga halal tourism atau pariwisata syariah dapat menjawab kondisi tersebut.

Konsep halal tourism merupakan sebuah konsep yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman kedalam selurh aspek kegiatan wisata. halal tourism  mempertimbangkan nilai-nilai dasar yang dipegang teguh oleh umat islam dalam penyajian akomondasi, restoran, hingga aktifitas wisata yang mengacu pada norma-norma keislaman. Saat ini, target pasar halal tourism dan muslim- friendly di Indonesia telah memasuki pasar global. Oleh karena itu, pengembangan kayanan halal tourism harus dialakukan untuk mendorong wisata Indonesia menjadi pemimpin dalam pengembangan wisata ramah muslim dunia.

Perkembangan industri halal terus meningkat, Berdasarkan the Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2023 Indonesia berhasil masuk tiga besar. Pada tahun 2022 Indonesia berada di posisi keempat, kini menduduki peringkat ketiga, di bawah Malaysia dan Arab Saudi. Dalam pengembangan halal tourism, terdapat 3 potensi dan kekuatan Indonesia yang dapt dikembangkan. Pertama, potensi kekayaan dan keragaman sumber daya pariwisata nasional. Kedua, antensi dan sikap positif masyarkat terhadap pengenbangan halal tourism. Ketiga, posisi Indonesia sebagai negara tujuan investasi halal tourism.

Destinasi wisata Indonesia harus memiliki daya tarik yang khas bagi para wisatawan seperti memberi experience atau pengalaman yang mengesankan, sehingga dapat meningkatkan perhatian para wisatawan lain untuk berkunjung dan menikmati pengalaman berwisata di Indonesia denga nyaman tanpa memikirkan status kehalalan. Pengeloaan destinasi wisata harus lebih kreatif dan series agar halal tourism dan wisata ramah muslim dapat lebih berkualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun